NEWS Innovation POWER TECH
Trending

12 Teknologi Kelistrikan Menjawab Tantangan Masa Depan

12 Teknologi Kelistrikan Menjawab Tantangan Masa Depan
Peneliti kelistrikan dan energi Shannon Yee [Foto: rh.gatech.edu - LISTRIK INDONESIA]

Listrik Indonesia - Populasi manusia kini lebih tujuh miliar jiwa. Pada 2100, populasi membengkak hingga 11 miliar jiwa, menurut proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Populasi bejibun itu tentu memberi beban berat pada planet bumi. Tantangan lingkungan demikian berat. Tak kalah mendesak, yakni kesiapan ketersedian sumber daya energi.

Atas tantangan tersebut, para meneliti bekerja keras mewujudkan teknologi kelistrikan masa depan. Mereka yang bekerja di berbagai pusat penelitian berpikir keras guna menghadirkan sumber energi yang melimpah, efisien, dan ramah lingkungan.

Berikut rangkuman hasil riset 12 teknologi kelistrikan masa depan yang LISTRIK INDONESIA rangkum dari laporan Georgia Institute of Technology, yang disajikan secara berseri: 


1. Na-TECC

Shannon Yee, asisten profesor di Sekolah Tinggi Teknik Mesin George W. Woodruff di Georgia Tech, sedang mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ekspansi isotermal natrium dan panas matahari untuk menghasilkan listrik secara langsung. 

Bertajuk "Na-TECC" (akronim yang menggabungkan simbol kimia natrium dengan inisial "Thermo-Electro-Chemical Converter" atau "GaTech"), mesin konversi unik ini tidak memiliki elemen yang bergerak.

Teknologi ini bekerja menghasilkan listrik dari panas matahari dengan menggerakkan reaksi redoks natrium secara termal di sisi berlawanan dari elektrolit padat. 

Muatan listrik positif yang dihasilkan melewati elektrolit padat karena potensi elektrokimia yang dihasilkan oleh gradien tekanan, sedangkan elektron bergerak melalui beban eksternal di mana daya listrik diekstraksi. 

ARTIKEL SELANJUTNYA: 12 Teknologi Kelistrikan Masa Depan: Generator di Pakaian

"Intinya, proses baru ini menghasilkan peningkatan efisiensi dan lebih sedikit panas yang bocor," jelas Yee.

Tim peneliti berusaha mencapai efisiensi konversi panas ke listrik lebih 45 persen --peningkatan substansial jika dibandingkan dengan efisiensi 20 persen pada mesin mobil dan 30 persen pada sebagian besar jaringan listrik.

Lagi menurut Yee, Na-TECC dapat digunakan untuk aplikasi energi terdistribusi. 

“Mesin Na-TECC dapat berada di halaman belakang Anda dan menggunakan panas matahari untuk menyalakan seluruh rumah,” kata Yee. 

Teknologi ini dapat digunakan dengan sumber panas lain, seperti gas alam, biomassa, dan nuklir untuk langsung menghasilkan listrik tanpa air mendidih dan turbin.

Pengembangan teknologi ini didanai Program SunShot Department of Energy (DOE). Penelitian dilakukan bekerja sama dengan Ceramatec Inc. (RE)


 

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button