
Listrik Indonesia | Perusahaan tambang batu bara yang terintegrasi dengan pembangkit listrik, PT Adaro Energy Tbk., sedang mengkaji rencana akuisisi saham milik Mitsui & Co di PT Paiton Energy.
Paiton Energy mengoperasikan 3 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas 2.045 megawatt (MW) di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Ketiga pembangkit itu yakni PLTU Paiton Unit 3 berkapasitas 815 MW, dan PLTU Paiton Unit 7 & 8 masing-masing berkapasitas 615 MW.
Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan bahwa perseroan sedang mengkaji rencana akuisisi saham PT Paiton Energy.
“Saat ini kami sedang melakukan kajian dan oleh karenanya belum ada kepastian untuk berpartisipasi [akuisisi di PLTU Paiton],” ujarnya (4/9/2020).
Kesepakatan tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$1 miliar atau Rp14,76 triliun (Kurs Rp14.763). Meskipun Mitsui belum memulai proses divestasi secara formal, perusahaan asal Jepang itu sudah mendapat minat dari calon pembeli, termasuk produsen listrik regional.
Selain Mitsui & Co., Paiton Energy dimiliki oleh perusahaan investasi energi Qatar, Nebras Power QSC, sebanyak 35,5 persen, lalu PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) sebesar 5 persen. Nebras Power mengakuisisi saham perusahaan asal Prancis Engie yang sebelumnya berada di Paiton Energy.
Adapun sisanya dimiliki oleh Jera Co., yang merupakan perusahaan patungan antara Tokyo Electric Power Co. dan Chubu Electric Power Co.
Adaro melalui anak usahanya, yaitu PT Adaro Power, sedang menyelesaikan pembangunan proyek PLTU Bhimasena Power Indonesia atau PLTU Batang yang masih dalam tahap konstruksi.
Selain itu, Adaro Power melalui anak usahanya PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) juga mengoperasikan PLTU berkapasitas 2x30MW yang telah beroperasi sejak 2013 dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) dengan kapasitas 2 x 100MW yang telah sukses memulai operasi komersial sejak akhir 2019.
0 Komentar
Berikan komentar anda