
"PLTU Cilacap Ekspansi akan groundbreaking akhir bulan ini. Kapasitasnya 1.000 MW. IPP-nya (Independent Power Producer) PJB dan SSP," kata Sofyan saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (12/8).
Groundbreaking PLTU ini berlokasi di Desa Karang Kandri, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"PLTU Cilacap Ekspansi mau groundbreaking akhir bulan ini. Presiden rencananya hadir," ucapnya.
Ia menambahkan, biaya investasi PLTU Cilacap Ekspansi 1.000 MW diperkirakan mencapai US$ 1,094 miliar. 80 persen dari total pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman luar negeri.
Proyek PLTU Cilacap Ekspansi Fase II, ditargetkan rampung dan dapat beroperasi penuh/COD (Commercial Operation Date) pada awal 2020. Ditanya soal pengembang PLTU Cilacap Ekspansi Fase II 1.000 MW, ia mengatakan pengembangnya adalah PT Sumber Segara Primadaya (SSP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
"Pembangunannya 42 bulan atau 3,5 tahun. Jadwal COD-nya awal 2020," terang Sofyan.
Sebelumnya, pada Juni 2016, PLN telah berhasil mengoperasikan PLTU Cilacap Ekspansi Fase I 660 MW. PLTU Cilacap Ekspansi Fase I telah menggunakan teknologi Super Critical Boiler berbahan bakar batu bara low range (4.200 kilo kalori per kilogram) didukung Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.
Pengoperasian pembangkit yang ramah lingkungan terus didorong untuk mengurangi emisi gas buang. (GF)
0 Komentar
Berikan komentar anda