
Jepang akan membuat pengangkut hidrogen dengan kapal. (foto: net)
Listrik Indonesia | Pemerintah Jepang akan berupaya untuk menciptakan rantai pasokan bahan bakar hidrogen komersial sekitar 2030 untuk mendukung pengurangan emisi karbon. Salah satunya, Jepang akan membuat pengangkut hidrogen dengan kapal.
"Jepang saat ini akan mencoba mempercepat perkembangan teknologi untuk membantu meningkatkan sistem transportasi hidrogen dengan menggunakan kapal sekitar 2030," ujar Menteri Perindustrian Jepang, Hiroshi Kajiyama dalam konferensi hidrogen virtual, belum lama ini.
Pengembangan pengangkut hidrogen ini merujuk pada rencana Kawasaki Heavy Industries untuk mengirimkan hidrogen cair dari Australia ke Jepang pada awal tahun depan untuk pertama kalinya di dunia. Kawasaki meluncurkan armada pembawa hidrogen cair pertama di dunia pada Desember lalu.
Jepang meluncurkan strategi hidrogen dasar pada 2017 yang bertujuan untuk mengimpor sekitar 300 ribu ton hidrogen pada 2030.
Kajiyama mengatakan kementeriannya telah meminta anggaran hidrogen sebesar 800 juta dollar AS (11,8 triliun rupiah) untuk tahun fiskal berikutnya, 20 persen lebih banyak dari tahun ini untuk mendukung pembuatan bahan bakar hidrogen agar lebih komersial.
Hidrogen telah disebut-sebut sebagai energi alternatif yang bersih untuk bahan bakar fosil. Sekarang, saat ekonomi besar mempersiapkan investasi hijau, para pendukung energi bersih mencoba untuk mendorong energi tersebut menjadi energi utama.
Pembangkit listrik tenaga hidrogen terbesar di dunia dengan kapasitas 10 megawatt, dibangun pada Maret lalu di Prefektur Fukushima, Jepang utara.
Chiyoda Corp berhasil dalam proyek percontohan pada Juni untuk mengirimkan hidrogen dalam bentuk kimia, methylcyclohexane, dari Brunei ke Jepang sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Toyota Motor dan delapan perusahaan lain pada Rabu (14/10) lalu mengatakan mereka akan membentuk asosiasi hidrogen nasional pada Desember untuk mempromosikan rantai pasokan hidrogen dan aliansi global. (pin)
0 Komentar
Berikan komentar anda