Listrik Indonesia | Energi biomassa menjadi salah satu opsi penting dalam transisi energi bersih. Berasal dari bahan organik seperti limbah pertanian, kayu, hingga sampah rumah tangga, biomassa bisa diubah menjadi listrik, panas, atau bahan bakar nabati. Di tengah dorongan pengurangan emisi karbon dan pengembangan energi terbarukan, biomassa punya potensi besar, khususnya di negara seperti Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati.
Apa Itu Biomassa?
Biomassa adalah materi hayati yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Sumbernya antara lain:
Limbah pertanian: jerami, sekam padi, dan ampas tebu
Sisa kayu dan kehutanan: serbuk gergaji, ranting
Sampah organik kota: limbah makanan dan kotoran organik
Tanaman energi: seperti sorgum manis atau jarak pagar
Prinsipnya, biomassa menyimpan energi dari matahari yang diserap oleh tanaman melalui proses fotosintesis.
Cara Mengubah Biomassa Menjadi Energi
Biomassa bisa dimanfaatkan lewat beberapa cara:
1. Dibakar langsung untuk menghasilkan panas atau uap air yang menggerakkan turbin pembangkit listrik.
2. Digasifikasi, yakni diubah menjadi gas sintetis (syngas) yang dapat digunakan di mesin pembakaran.
3. Difermentasi untuk menghasilkan bioetanol atau biogas.
4. Diproses secara kimia untuk menghasilkan biodiesel dari minyak nabati.
5. Pirolisis, yaitu dipanaskan tanpa oksigen untuk menghasilkan bio-oil, gas, dan biochar.
Potensi di Indonesia
Indonesia punya potensi biomassa sekitar 32.600 MW, sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan industri kehutanan. Salah satu implementasi paling nyata saat ini adalah co-firing, yaitu mencampur pelet kayu dengan batu bara di pembangkit listrik. Program ini sudah berjalan di sejumlah PLTU milik PLN.
Manfaat dan Tantangan
Kelebihan:
Terbarukan dan berlimpah di negara agraris
Bisa menjadi sumber energi lokal yang mengurangi impor energi
Emisi karbon relatif rendah, terutama jika bahan bakunya limbah
Tantangan:
Jika tidak diatur, bisa menyebabkan deforestasi
Memerlukan infrastruktur dan investasi awal cukup besar
Persaingan penggunaan lahan antara tanaman energi dan pangan
Contoh Internasional
Di Inggris, pembangkit Drax beralih dari batu bara ke biomassa. Mereka membakar jutaan ton pelet kayu tiap tahun untuk memenuhi sekitar 4% kebutuhan listrik nasional. Meski demikian, pendekatan ini dikritik karena masih menyisakan emisi dan berisiko merusak hutan jika bahan bakunya tidak berkelanjutan.
Masa Depan Biomassa
Indonesia telah menerapkan kebijakan campuran biodiesel B40 (40% biodiesel), sebagai langkah konkret memperluas peran bioenergi. Namun, agar biomassa benar-benar berkelanjutan, diperlukan:
Standar ketat soal sumber bahan baku
Investasi pada teknologi pengolahan yang efisien
Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat