Listrik Indonesia | Industri otomotif di Indonesia tengah mengalami transformasi signifikan seiring kemajuan teknologi, baik dari sisi produksi maupun inovasi produk. Sejumlah kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan mulai membanjiri pasar domestik, menandai perubahan arah menuju mobilitas berkelanjutan.
Saat ini, konsumen di Indonesia sudah dapat menjumpai berbagai jenis kendaraan modern, mulai dari yang menggunakan mesin pembakaran dalam (ICE), teknologi hybrid, kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), hingga kendaraan berbahan bakar hidrogen (fuel cell hydrogen). Menyikapi perubahan cepat di sektor otomotif ini, Kementerian Perindustrian memperkenalkan pendekatan kebijakan baru bertajuk Green Mobility.
Konsep Green Mobility ini dirancang sebagai strategi jangka panjang yang mengintegrasikan teknologi rendah emisi, efisiensi energi, serta peningkatan daya saing industri otomotif dalam negeri. Selain mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan, kebijakan ini juga bertujuan melindungi investasi yang sudah berjalan.
"Kami menyambut positif perkembangan teknologi otomotif global dan berkomitmen memfasilitasi pertumbuhan industri melalui kebijakan Green Mobility. Ini adalah pendekatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan, selaras dengan arah pembangunan industri nasional," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di kawasan SCBD, Rabu (7/5/2025).
Pemerintah juga menegaskan bahwa Green Mobility tidak hanya fokus pada teknologi baru, tetapi juga memperhatikan kelangsungan investasi yang telah lama ada di Indonesia. Misalnya, produsen kendaraan berbasis ICE masih difasilitasi melalui insentif untuk program Low Cost Green Car (LCGC) dan pengembangan biofuel.
Selain itu, berbagai insentif telah digelontorkan untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, mulai dari pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), dukungan hilirisasi sumber daya untuk industri baterai, hingga insentif bagi produsen kendaraan BEV dan hybrid.
Tak berhenti di situ, pemerintah kini juga tengah menyiapkan regulasi dan insentif khusus bagi produsen kendaraan berbasis fuel cell hydrogen, menandai langkah lanjutan menuju dekarbonisasi sektor transportasi.
"Teknologi otomotif apapun yang dikembangkan, selama menunjang efisiensi energi, ramah lingkungan, serta mendukung mobilitas masyarakat, akan kami fasilitasi dalam kerangka kebijakan Green Mobility. Kami juga akan terus menjaga keberlangsungan investasi otomotif di Tanah Air," pungkas Agus.