Target Lifting Minyak di RAPBN 2026 Naik, Pemerintah Siapkan Strategi Genjot Produksi

Rabu, 02 Juli 2025 | 17:47:55 WIB
Ilustrasi Lifting Minyak

Listrik Indonesia | Pemerintah menetapkan target lifting minyak bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di kisaran 605.000 hingga 610.000 barel per hari (bph). Angka ini menunjukkan adanya peningkatan dibanding proyeksi lifting dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 605.000 bph.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pencapaian target tersebut bukan perkara mudah. Ia menyebutkan bahwa dibutuhkan upaya ekstra dan konsentrasi penuh dari seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas.

"Kalau kita lihat, penurunan alamiah (natural decline) produksinya itu sekitar 10-15 persen. Jadi selain mengejar kenaikan lifting, kita juga harus bisa menahan laju penurunan tersebut," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025).

Untuk memperkuat basis produksi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Salah satu langkah konkret yang diatur dalam beleid tersebut adalah pemanfaatan potensi produksi dari sumur rakyat. Melalui skema kerja sama antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan BUMD, koperasi, atau UMKM, pemerintah menargetkan tambahan produksi antara 10.000 hingga 15.000 bph dari sumur-sumur masyarakat yang akan dikelola secara legal dan terintegrasi.

Bahlil juga menyoroti kinerja sejumlah KKKS yang berhasil melampaui target produksi. Di sektor minyak, tercatat beberapa perusahaan seperti ExxonMobil Cepu, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan Saka Indonesia Pangkah mencatatkan capaian di atas target year-to-date.

Sementara di sektor gas, pemain seperti BP Berau, Medco, Gresik Ltd, Eni, Sepinggan, Kangean Energy, dan Pertamina Hulu Mahakam turut menunjukkan performa positif.

“Meski begitu, Pertamina masih harus kita dorong lebih agresif. Ke depan, kami akan lakukan pemetaan lagi agar target yang ditetapkan bisa benar-benar tercapai,” tambah Bahlil.

Untuk lifting gas bumi tahun depan, pemerintah menetapkan target antara 953.000 hingga 1.017.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). Hingga 29 Juni 2025, realisasi lifting minyak telah mencapai 602.000 bph. Angka tersebut turut ditopang oleh kontribusi dari lapangan baru yang belum lama ini mulai berproduksi, dengan tambahan sekitar 30.000 bph.

Adapun produksi gas bumi nasional sampai pertengahan 2025 telah menyentuh angka 6.746 juta kaki kubik per hari, setara dengan 1.211 ribu BOEPD.

Dari sisi fiskal, realisasi cost recovery hingga Mei 2025 telah mencapai US$3,6 miliar atau sekitar 42 persen dari target APBN 2025 yang dipatok sebesar US$8,5 miliar. Pemerintah memproyeksikan nilai cost recovery sepanjang tahun ini akan berada di kisaran US$8,2 miliar. Sementara untuk RAPBN 2026, angkanya diusulkan naik menjadi US$8,5 hingga US$9,35 miliar.

Tags

Terkini