Listrik Indonesia | Delapan dekade sudah listrik menerangi negeri ini. Menurut Pakar Energi dan Nuklir Bob S. Effendi hal itu menjadi simbol kerja keras dan dedikasi dari insan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) dalam membangun bangsa. Namun begitu, tantangan ke depan justru semakin besar.
PLTN telah masuk RUPTL dengan target beroperasi pada 2034 dan berkapasitas 7,5–10 GW pada 2040, menurutnya keputusan strategis harus segera diambil agar cita-cita tersebut tak berhenti di atas kertas. Sementara konsumsi listrik masih jauh di bawah negara tetangga. “Untuk mencapai taraf hidup sejahtera 4.000 kWh per kapita, PLN harus menambah kapasitas pembangkit sekitar empat kali lipat sebelum 2045. Tanpa pembangkit bersih skala besar seperti PLTN, target itu sulit dicapai,” jelasnya.
Dalam konteks itu, Repower Indonesia Initiative, sebuah inisiatif yang digagas oleh ITB (Institut Teknologi Bandung) dan Global Repower Inisiative hadir sebagai terobosan strategis — konsep yang mempercepat transisi energi melalui repowering PLTU menjadi pembangkit bersih berbasis nuklir, geothermal, dan teknologi rendah karbon lainnya, tanpa harus membangun dari nol.
“Repower bukan hanya gagasan teknis, tetapi kini telah diakui dalam dokumen resmi negara seperti KEN (Kebijakan Energi Nasional) dan RUKN (Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional) sebagai bagian dari strategi transisi menuju energi bersih,” ucap Bob.
Menurut Bob, peluncuran Repower baru-baru ini bersama ITB menandai langkah awal menuju peta jalan nasional repowering 60 GW PLTU di seluruh Indonesia. “Dengan pendekatan ini, Repower menjawab langsung kekhawatiran terhadap kebijakan ‘suntik mati PLTU’ yang berpotensi mengancam ketenagakerjaan dan aset nasional, mengubahnya menjadi peluang transformasi menuju PLTU bersih tanpa meninggalkan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Kata Bob, kini saatnya ESDM dan PLN berani melangkah maju. Tidak hanya mempertahankan sistem lama, tetapi juga mengadopsi konsep repower sebagai jembatan menuju kedaulatan energi nasional yang bersih, kuat, dan berkelanjutan.
Pada kesempatan Hari Listrik Nasional ke-80, Bob mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian ESDM dan PLN atas kerja keras dan konsistensinya menjaga keandalan listrik nasional, memperluas akses energi hingga pelosok negeri, dan mulai membuka ruang bagi inovasi besar seperti energi nuklir dan program repower. “Dedikasi dan visi mereka adalah fondasi bagi lahirnya era baru listrik Indonesia, lebih bersih, lebih tangguh, dan lebih berdaulat,” tandasnya.