Produksi Listrik Pertamina NRE Tembus 6,5 Juta MWh, Lampaui Target

Minggu, 02 November 2025 | 21:09:20 WIB
Pertamina NRE

Listrik Indonesia | Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mencatatkan kinerja gemilang hingga triwulan ketiga tahun 2025. Baik dari sisi operasional maupun keuangan, seluruh indikator utama menunjukkan hasil di atas target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). 

Total produksi listrik konsolidasi Pertamina NRE mencapai 6,52 juta Megawatt hour (MWh) atau 19,2 persen lebih tinggi dari target. Lonjakan produksi ini terutama ditopang oleh performa unggul PT Jawa Satu Power (JSP) yang membukukan 2,69 juta MWh, melampaui target hingga 48 persen. Kontribusi besar juga datang dari Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan produksi 3,75 juta MWh, naik 5 persen dari target, serta Pertamina Power Indonesia (PPI) yang mencatat 88.703 MWh, hampir menyamai target 90.166 MWh. 

Secara keseluruhan, kapasitas terpasang Pertamina NRE kini mencapai 3.083 Megawatt (MW), meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan ini berasal dari proyek CREC yang berhasil mencapai commercial operation date untuk PLTS baseload berkapasitas 197 MW dan battery energy storage system (BESS) berkapasitas 320 MWh pada September lalu. Total kapasitas terpasang dari CREC kini mencapai 526 MW, termasuk tambahan dari proyek Palawan’s Project. 

Dari sisi keandalan operasi, equivalent availability factor (EAF) pembangkit listrik Pertamina NRE tercatat 98,28 persen, naik 7 persen dibanding tahun lalu. Sementara equivalent forced outage rate (EFOR) berhasil dipertahankan nihil, menunjukkan tidak adanya gangguan tak terencana sepanjang triwulan III. Selain itu, perusahaan juga mencatat zero low integrity asset, yang berarti seluruh aset dalam kondisi aman dan berfungsi optimal. 

Kinerja keuangan pun menunjukkan tren positif. Pertamina NRE membukukan pendapatan sebesar USD 325,4 juta, EBITDA USD 215,6 juta, dan laba bersih USD 85,13 juta. Ketiganya berhasil melampaui target—pendapatan 2 persen lebih tinggi dari sasaran, sementara EBITDA dan laba bersih masing-masing naik 2 persen dan 1 persen dari target. 

“Di tengah tantangan ekonomi dan politik global, hasil ini menjadi bukti kerja keras seluruh tim Pertamina NRE, serta dukungan dari pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Rizki Vistiari, Pjs. Corporate Secretary Pertamina NRE. 

Dalam aspek keselamatan dan lingkungan (Health, Safety, Security, and Environment/HSSE), Pertamina NRE berhasil mempertahankan nihil fatalitas hingga akhir triwulan III. Program dekarbonisasi perusahaan juga menunjukkan hasil luar biasa dengan penurunan emisi 14.994 ton CO?e, jauh di atas target tahunan 2.080 ton CO?e. 

“Meski fokus pada peningkatan kinerja bisnis, aspek HSSE tetap menjadi prioritas utama. Kami menanamkan HSSE sebagai budaya di seluruh level organisasi,” tambah Rizki. 

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa pengembangan energi hijau merupakan bagian dari strategi Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung kebijakan transisi energi pemerintah.
“Pemanfaatan energi hijau akan terus meningkat. Kami optimistis potensi energi baru terbarukan di Indonesia akan berkembang pesat, dan Pertamina NRE siap memainkan peran penting di dalamnya,” kata Fadjar. 

Pertamina NRE berkomitmen memperkuat perannya dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui inovasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, serta pengembangan portofolio energi bersih yang terintegrasi. Langkah ini juga menjadi wujud nyata dukungan Pertamina terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi.

Tags

Terkini