HLN ke-80, BRIN Dorong Keberanian Indonesia Bangun PLTN

Rabu, 12 November 2025 | 11:44:02 WIB
Professional Researcher di Riset Organisasi Tenaga Nuklir BRIN, Geni Rina Sunaryo.

Listrik Indonesia |  Dalam Majalah Listrik Indonesia, Edisi 109, Professional Researcher di Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Geni Rina Sunaryo, menyampaikan pandangannya dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 yang jatuh pada Oktober 2025. 

Ia menilai bahwa momen ini menjadi titik refleksi penting bagi Indonesia untuk menatap babak baru dalam sejarah ketenagalistrikan nasional, khususnya dengan mulai dimasukkannya rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional.

Menurut Geni, RUPTL terbaru telah menetapkan target beroperasinya PLTN berkapasitas 500 MW pada tahun 2032, yang dianggap sebagai langkah strategis menuju ketahanan energi nasional sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060.

“Rencana ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan energi nuklir secara aman dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam pengembangan PLTN, pilihan teknologi tidak harus seragam, melainkan harus mempertimbangkan aspek keamanan dan keandalan. Salah satu teknologi yang dinilai relevan untuk Indonesia adalah Small Modular Reactor (SMR), termasuk tipe terapung yang telah berhasil diterapkan di Rusia.

“Jika tipe Small Modular Reactor yang dipilih, bahkan tipe terapung seperti yang telah diterapkan Rusia, sangat relevan untuk negara kepulauan seperti Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Geni menegaskan bahwa Indonesia sudah memiliki sumber daya manusia yang mumpuni di bidang nuklir, baik dari sisi riset, desain reaktor, maupun kerja sama internasional. Pengalaman panjang dalam kolaborasi bersama International Atomic Energy Agency (IAEA) serta mitra global lainnya menjadi modal penting untuk mewujudkan rencana ini.

“Sumber daya manusia Indonesia di bidang nuklir sudah berpengalaman dan didukung oleh kerja sama internasional yang kuat,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Geni menekankan bahwa keberhasilan pengembangan energi nuklir di Indonesia bukan semata soal teknologi, tetapi juga menuntut keberanian untuk melangkah dengan integritas.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian untuk melangkah dengan penuh integritas, agar Indonesia benar-benar siap memasuki era energi bersih berbasis nuklir,” pungkasnya.

Tags

Terkini