AGENDA NEWS POWER TECH
Trending

Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Bayumas dan Indopower International Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Bayumas dan Indopower International Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Bupati Banyumas, Achmad Husein Saat Meninjau Proses Konversi Sampah Menjadi Listrik

Listrik Indonesia | Dalam mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Bekasi, Pemeritah Kabupaten Banyumas melakukan kerja sama dengan PT Indopower International (IPI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas, Achmad Husein meninjau pengoperasian mesin Pirolisis atau biasa disebut mesin konversi sampah menjadi listrik (Auto Waste System/AWS) buatan IPI. Dalam pantauannya ia menyatakan, mesin ini sangat baik untuk dapat membakar sampah dengan suhu tinggi sehingga tidak ada residu yang tersisa.

AWS merupakan alat yang digunakan untuk mengolah residu dengan cara dibakar menggunakan suhu tinggi sampai 950 derajat celcius. Sampah yang masuk di hanggar akan dipilih dan dipilah oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan diambil yang masih punya nilai ekonomi.

Sisanya yang tidak dipakai lagi lalu dipotong dengan mesin pemotong kemudian dipilah dengan mesin pemilah. Dari hasil mesin pemilah itu tadi, menghasilkan tiga produk yang pertama adalah Refuse Derived Fuel (RDF), kedua adalah sampah anorganik dengan komposisi 80 persen dan 20 persen sampah organik.

Description: D:\aws1.jpg

“Suhunya sangat tinggi berkisar antara  800-900 derajat celcius. Kalau dengan pembakaran suhu biasa menghasilkan gas yang berbahaya bagi lingkungan," ujarnya.

Mesin pirolisis yang ada di TPST Kedungrandu nantinya juga bisa dibawa kemana-kemana, sesuai dengan namanya Pirolisis mobile. Nantinya mesin pirolisis juga akan ada di TPST Wlahar Wetan dan akan ada sekitar 3 unit pirolisis dengan kapasitas yang lebih besar.

“Anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan mesin tersebut adalah sekira Rp 800 juta,” terangnya.

Ketua KSM Randu Makmur, Wahidin menambahkan jika di TPST Kadungrandu perhari paling tidak bisa menerima 9 ton sampah dengan kapasitas masing-masing satu truk 3 ton. Ia mengaku melayani pembuangan sampah untuk 3.000 KK yaitu dari Purwokerto Barat, Timur dan Selatan atau 5 kecamatan dan 11 kelurahan .

"Kapan saja sudah siap dioperasikan, diharapkan akan membantu hanggar yang sampahnya menumpuk," katanya.

Sebagai informasi, PT Indopower International sudah mengembangkan mesin AWS ini sejak 2 tahun lalu dan menciptakan berbagai jenis dengan kapasitas tampung dan listrik yang dihasilkan berbeda.

Direktur Utama PT Indopower International, Harun Al Rosyid menuturkan, bahwa mesin konversi sampah menadi listrik ini sudah digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, beberapa Negara di Asia seperti Nepal dan Filipina pun ikut memesan AWS.

“Kita juga sudah ada pabrik di Nepal, AWS diminati karena bisa mengatasi permasalahan sampah di kota-kota,” jelasnya. (CR)

 


Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button