
Listrik Indonesia | Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan PT Inovasi Dinamika Pratama berhasil meraih penghargaan internasional bidang energi 2020. Keberhasilannya tak lepas dari program yang diusunnya yaitu mengembangkan ekonomi pedesaan berkelanjutan (sustainable rural economic) yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Pesatnya pertumbuhan startup atau perusahaan rintisan di sektor energi bersih dinilai membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. Disisi lain, juga mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya dalam membantu meningkatkan porsi bauran EBT dengan target 23 persen pada 2025.
Kesuksesan PT Inovasi Dinamika Pratama tak lepas dari peran Bayu Setyaning CEO dan Andre Susanto CTO pendiri PT Inovasi Dinamika Pratama, juga tim dari perusahaan tersebut. Berawal dari ide dua orang ini mendirikan startup di sektor energi terbarukan mengusung konsep membangun ekonomi desa melalui listrik yang dihasilkan dari EBT.
Bayu Setyaning sendiri telah berkecimpung di industri energi terbarukan sejak tahun 2008. Pengalamannya meliputi manajemen operasional berbagai bisnis spesifik energi terbarukan, logistik proyek mulai dari impor hingga peralatan lokasi terpencil dan mobilisasi sumber daya manusia, dan manajemen proyek on-grid, off-grid, dan konsultasi proyek. Sementara Andre dengan background pengalamannya dibidang desain teknik, pengujian dan manajemen di berbagai Negara Asia. Dia telah merancang dan menerapkan berbagai sistem PV surya off-grid hamper di seluruh wilayah Asia.
Berkat pengalaman dan memahami kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk proyek pembangunan pedesaan. Tujuan Andre dan Bayu mendirikan perusahaan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut guna memastikan proyek-proyek berkelanjutan yang melibatkan masyarakat pedesaan. Ia menjelaskan soal konsen perusahaannya memanfaatkan listrik dari energi surya untuk membangun pertumbuhan ekonomi pedesaan. Berawal dari program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melistriki daerah pedesaan dan pelosok memanfaatkan energi terbarukan, khususnya energi surya.
Timnya telah mensurvei sekitar 500 tempat/pedesaan yang sudah memiliki infrastrutur tersebut. Dari 500 ada 150 tempat yang perlu dioptimalkan lagi pemanfaatan EBT. Dari sinilah, timnya merancang topologi minigrid modular inovatif yang memungkinkan pembangkitan dan penyimpanan terdistribusi, serta kemudahan hibridisasi dengan sumber daya AC lainnya, dirancang untuk masyarakat pedesaan.
Inovasi lainnya adalah dengan memberikan desain panel surya di bagian atas tiang distribusi utilitas. Hal ini memungkinkan tidak adanya kebutuhan lahan tambahan untuk instalasi panel surya. Manfaat tambahan termasuk rasa kepemilikan dari rumah tangga di dekat setiap tiang sehingga mereka dapat mengawasi dan melaporkan setiap gangguan atau kerusakan fisik. Selain itu, panel surya dimanfaatkan untuk kebutuhan sistem pengairan untuk persawahan seperti sumur bor yang disandingkan mesin pompa air dengan listrik mandiri yang dihasilkan dari panel surya.
“Itu salah satu prototype yang kami rancang dengan begitu memudahkan dan mengurangi beban masyarakat akan kebutuhan listrik. Saat ini kami masih fokus dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Jadi pertumbuhan berkelanjutan akan mendorong masyarakat untuk terus menggunakan teknologi yang kami terapkan,”ungkap Bayu.
Lebih lanjut, Bayu menerangkan, proyek-proyek yang dijalankan oleh timya saat ini masih mengandalkan dana hibah dari lembaga/instansi dalam maupun luar negeri yang mempunyai program pemanfaatan energi terbarukan.
“Kita mencari dari website ataupun informasi lain dari lembaga yang mempunyai program tersebut. Kita ajukan proposal dan lembaga-lembaga itu tertarik untuk bekerja sama dengan tim kita,”pugkasnya. (Cr)
0 Komentar
Berikan komentar anda