
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. (Foto: esdm.go.id)
Selain membuka FDG, Jonan juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding /Mou) terkait Pengembangan SDM sektor ESDM. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala BPSDM dengan 11 (sebelas) BU/BUT, yakni:
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ; Chevron Pacific Indonesia; Medco E&P Indonesia; PT Bukit Asam (Persero) Tbk; PT Timah (Persero) Tbk; PT Freeport Indonesia; PT Pertamina Geothermal Energy; PT Geo Dipa Energi (Persero); PT Pertamina Drilling Service Indonesia; PT Kaltim Prima Coal; dan PT Adaro Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dimaksudkan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan kerjasama antar pihak dalam pengembangan SDM Sektor ESDM.
Hal ini sejalan dengan pengajuan beberapa Satuan Kerja di lingkungan BPSDM Kementerian ESDM menjadi Satuan Kerja dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Jonan mengungkapkan, penandatangan nota kesepahaman ini diharapkan ada kerja sama di bidang proses belajar mengajar di sektor ESDM.
“Kalau yang punya corporate training kalau bisa saling sinergi, saling kirim pengajar atau sebagainya. Tolong semua BU/BUT kalo kami minta untuk mengajar, kirim orang, sharing knowledge, sharing kompetensi, juga sharing profisiensi, karena BPSDM kami inginnya sebagai sekolah (pendidikan) vokasi,” ungkap Jonan.
Pada sekolah vokasi, lanjut Jonan, outputnya adalah profisiensi, selain belajar teori, juga diajarkan prakteknya di lapangan, sehingga harus lebih banyak pengajar dari sektor riil yang turut berperan serta.
“Saya inginnya BPSDM menjadi sekolah vokasi, kecuali STEM Akamigas yang sampai D4, lulusannya selain kompetensi juga harus punya profisiensi, bisa mengerjakan dengan baik,” tutur Jonan.
“Sebagai contoh, praktek pendidikan vokasi dilakukan dengan mengirim peserta didik ke site langsung, apabila pendidikan (subsektor) pertambangan, ya, berarti harus dikirim ke sana, saya rasa Freeport salah satu operasi kegiatan pertambangan bawah tanah yang luar biasa,” sambung Jonan.
BPSDM ESDM sendiri diharapkan akan memiliki peran penting dalam pengembangan SDM dengan menggelar pelatihan dan sertifikasi di sektor ESDM. Saat ini BPSDM ESDM telah memiliki 12 lokasi pelatihan dan pendidikan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cipatat, Cepu, dan Sawahlunto.
Lokasi-lokasi pelatihan tersebut memiliki fasilitas pendidikan dan pelatihan yang cukup lengkap, di antaranya : laboratorium instalasi pemanfaatan tenaga listrik; laboratorium instalasi dasar listrik; simulator motor generator sinkron; simulator of electrical energy management; electrical power cycle simulator; dan ruang instrumen PLTD.
Lebih jauh dirinya mengungkapkan, laboratorium untuk generation set and prime mover/load bang synchronize; workshop jaringan listrik; steam simulator power plant boiler; simulator pencahayaan/lighting lamp/lumen/lux; simulator hybrid solar cell/diesel wind dan biomassa; fasilitas PLTS; simulator biogas; simulator PLTB; kilang mini; simulator cyber drilling; simulator tambang bawah tanah; bengkel dan laboratorium peledakan; conveyor belt; rodheader; well support equipment; dan simulator drilling rig. (RG)
0 Komentar
Berikan komentar anda