AGENDA
Renewable Energy
ENERGY PRIMER
NEWS
Trending
Butuh Dana 238 Triliun Rupiah Dirikan Holding Baterai

"Insyaallah saya ucapkan terima kasih dukungan komisaris, direksi dan jajaran kementerian sehingga cita-cita mulia kita sebagai bangsa kita buktikan hari ini. Kita mempunyai perusahaan yang fokus kepada electric battery," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers, Jumat lalu.
Erick menjelaskan, pengembangan baterai kendaraan listrik ini membuat Indonesia lebih bersahabat dengan ekonomi hijau. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana Indonesia sebelumnya sering terlambat mengantisipasi potensi Indonesia seperti saat booming kayu dan minyak.
"Ini langkah yang berani dati Kita dengan memanfaatkan momentum yang sangat penting ketika perubahan inovasi yaitu salah satunya EV battery yang merupakan berbasis nikel. Kita tak mau kalah dengan negara-negara besar yang lain seperti China, Amerika, dan Korea kita bisa menjadi pemain global," ujarnya.
Lanjut, Erick mengungkapkan, dalam pengembangannya, pihaknya melibatkan mitra yakni perusahaan asal China CATL dan perusahaan asal Korea Selatan LG Chem.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury membeberkan, Pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) membutuhkan investasi sampai US$ 17 miliar atau sekitar Rp 238 triliun (kurs Rp 14.000). Investasi ini tidak hanya membangun satu pabrik saja, namun terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Ini memang total investasi sangat besar bisa mencapai US$ 17 miliar dan memang profil daripada IBC akan dimiliki total komposisi saham antara yang sama antara Antam, MIND ID, Pertamina, PLN," kata Pahala N Mansury.
Dia mengatakan, masing-masing BUMN tersebut nantinya membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan mitra.
0 Komentar
Berikan komentar anda