
Menurut Sanjay Wele, Project Sales Leader Cummins di Indonesia, "Mengingat biaya bahan bakar merupakan yang terbesar dari total biaya operasional, maka efisiensi ini menjadi keuntungan yang signifikan bagi pengguna. Dengan C1540 N5CC, kami sangat senang bisa memberikan keunggulan efisiensi ini kepada pelanggan di Indonesia."
"Ada target pertumbuhan yang jelas di Indonesia dengan Program 35 GW untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,4%. Permintaan listrik diperkirakan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan, sementara program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga pembangkit listrik tenaga gas akan berkembang mencapai sekitar sepertiga dari total pembangkit. Ini merupakan peluang yang signifikan bagi Independent Power Producers (IPP)," lanjut Wele.
Di era pembangkitan energi yang kompetitif seperti saat ini, di mana margin diperas dari semua sisi dan keandalan mesin sangat penting, maka efisiensi biaya operasional dari mesin Cummins ini diharapkan dapat menjadi keuntungan yang signifikan bagi IPP.
Seri terbaru dari mesin pembangkit QSK60, N5CC C1540, menawarkan pilihan bagi pengguna untuk disesuaikan dengan sistem yang digunakan dan dapat pula beroperasi dengan gabungan sistem combined heat and power (CHP).
Cummins sebagai penyedia sistem pembangkit tenaga global, dengan program 'The Power of One', mendesain dan membuat semua komponen di pabriknya sendiri. Hal ini memungkinkan pihaknya dapat memberikan solusi yang cepat dan tepat sesuai kebutuhan pasar. Sehingga, dukungan pemeliharaan maupun percepatan proses kepada pelanggan dapat lebih optimal. (FR/AM)
0 Komentar
Berikan komentar anda