INDY Serius Garap Bisnis Panel Surya

INDY Serius Garap Bisnis Panel Surya


Listrik Indonesia | Net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2060 menjadi target Indonesia. Realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 pun dipatok. Tapi berdasarkan data Kementerian ESDM, pada triwulan III, bauran energi terbarukan dalam energi primer sekitar 10,4%. Ada penurunan dibanding triwulan III 2021 yang sebesar 11,5%.

Dengan kondisi tersebut, upaya menekan tingkat emisi karbon dan beralih pada sumber renewable energy jadi lebih berat. Sementara demand energi tengah meningkat sejalan dengan pulihnya kegiatan ekonomi pascapandemi. Namun itu masih didominasi pemintaan dari energi fosil. 

Oleh karena itu ke depan, bisnis renewabe energy akan menjadi sumber pendapatan baru yang prospektif bagi perusahaan. Dan salah satu perusahaan yang saat ini melakukan diversifikasi bisnis ke energi terbarukan adalah PT Indika Energy Tbk. (INDY). Bahkan INDY sudah memiliki lini bisnis pembangkit listrik tenaga surya dengan bendera PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya  (EMITS), perusahaan usaha patungan INDY dengan Fourth Partner Energy (4PEL) India. 

Dipilihnya India sebagai mitra INDY bukannya tanpa alasan. Dalam sebuah wawncara dengan media Vice President Director & CEO Group Indika Energy Azis Armand mengungkapkan bahwa dari stage pengembangan renewable energy di India sudah lebih advance terutama dari beberapa solar panel yang diinstall. Selain itu menurutnya, secara iklim, kasus di India lebih cocok untuk Indonesia dibanding negara lain.

INDY sendiri akan melakukan kampanye marketing untuk konversi renewable energy karena banyaknya aplikasi. Bahkan di rumah semakin banyak dilakukan konversi, di gedung-gedung, termasuk fasilitas umum yang telah melakukan konversi energi tersebut.

Terkait tantangan konversi ini, menurut Azis yang terbesar adalah masalah pendanaan. Katanya semua pemangku kepentingan sama–sama mendukung  pengembangan dan konversi ke renewable energy, baik dari perbankan produsen, developer, konstruksinya. Azis pun mengajak kampanye konversi penggunaan listrik yang berdasarkan renewable energy yang berkelanjutan.

Pertimbangan INDY masuk bisnis solar panel, menurut Azis, dengan solar panel yang teknologinya sudah mature memiliki peluang bisnis yang masuk akal. INDY sendiri memiliki cita-cita dalam lima tahun mendatang itu menginstall atau mengembangkan kurang lebih 500 megawatt peak untuk solar panel.
Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index