Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) mencatat ada kenaikan permintaan listrik di tahun ini sekitar 6,66% dibanding tahun lalu. Bahkan jika ekonomi menggeliat di tahun mendatang, diprediksi permintaan listrik hingga 10 tahun mendatang berkisar di angka 5-6,42%. Berbanding terbalik dengan kondisi di tahun 2020 sempat minus.
Menurut Warsono, EVP Perencanaan Sitem Ketenagalistrikan PLN, tingginya permintaan listrik disebabkan dari pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian, serta adanya pembangunan kasawasan industri di sejumlah daerah.
Meningkatkan permintaan listrik diprediksi juga akan meningkatkan permintaan terhadap batu baras sebagai pembangkit listrik. Bahkan menurut data PT PLN Energi Primer Indonesia, permintaan ‘emas hitam’ untuk pembangkit listrik PLN dan independent power producer (IPP) akan meningkat di beberapa tahun ke depan.
Diperkirakan di tahun 2023 kebutuhan batu bara untuk memasok kelistrikan akan mencapai 122 juta ton; terdiri dari atas 57 juta ton untuk PLN dan 65 juta ton untuk IPP. Namun yang perlu dicermati adalah pasokan batu bara domestik mengalami kendala. Ha ini lebih disebabkan oleh adanya disparitas harga komoditas yang cukup tinggi.
