Listrik Indonesia | Berita tak mengenenakkan datang dari perusahaan listrik dari Texas hingga New York City, Amerika Serikat, di pengujung tahun 2022. Intinya perusahaan tersebut meminta para pelanggannya untuk menghemat daya listrik, agar dapat mengendalikan pasokan listrik guna menghidupkan penghangat ruangan.
Hal ini menyusul adanya badai musim dingin yang menerpa sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini jutaan orang di sana terancam tanpa listrik dan akan mengalami pemadaman bergilir. Dikutip dari Bloomberg, Departemen Energi AS mengumumkan keadaan darurat listrik di Texas akibat adanya cuaca ektrem musim dingin Arktik yang menyebabkan pembangkit listrik gagal berfungsi.
Sementara itu, Dewan Keandalan Listrik Texas (The Electric Reliability Council of Texas/ERCOT), yang wilayah layanannya mencapai 90% pelanggan listrik di Texas, secara resmi meminta perintah darurat, sejak Jumat (23/12), dan memperingatkan adanya kemungkinan pemadaan listrik.
Amerika Serikat bagian Selatan, sendiri pernah mengalami mengalami mati lampu tanpa adanya persiapan saat tiba badai musim dingin. Hal itu terjadi pada Februari 2021. Badai musim dingin yang menerpa sebagian besar wiayah AS sejak Sabtu (24/12) telah menyebabkan seitar 2 juta orang tanpa listrik, 14 orang tewas akibat kecelakaan mobil, dan ribuan orang terlantar akibat adanya pembatalan penerbangan.
Musim dingin ini berdampak pula pada meningkatnya permintaan akan pemanas (penghangat ruangan). Sementara itu kerusakan yang terjadi karena badai pada jalur transmisi mengakibatkan sekitar 1,8 juta rumah dan bisnis di AS dibiarkan tanpa listrik pada Sabtu (24/12).
