Listrik Indonesia | Guna menciptakan Desa yang ramah lingkungan, di Desa Krandenga, Purworejo membangun sistem irigasi terigrarasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kepala Desa Krandegan, Dwinanto mengatakan, dahulu Desa ini masuk dalam kategori tertinggal, sekarang masuk kategori Desa Mandiri ini untuk dapat mewujudkan impian memiliki irigasi yang tidak akan surut meskipun pada musim kemarau.
"Sejak tahun 2013, sudah ada irigasi gratis bagi para petani, tapi masih menggunakan mesin diesel yang tiap harinya memakan biaya Rp500.000,"terangnya.
Ia berujar, Desa Krandengan memiliki lahan pertanian sekitar 70 hektar, 100% tadah hujan. Kalau musim kemarau sulit mendapatkan fasilitas air. Mereka harus membuat sumur bor, memompa air dari dalam tanah, membeli pompa, beli BBM yang membutuhkan biaya tinggi.
Akhirnya, Pemdes setempat membuat satu sistem terintegrasi berkekuatan sekitar 18.000 watt. Sebuah pompa yang menghasilkan debit air 77 liter/detik 279 meter kubik per jam. Harapannya bisa menciptakan sistem irigasi yang lebih efisien, murah dan ramah lingkungan.