Listrik Indonesia | Filipina sedang menghadapi tantangan yang signifikan karena sekitar 80% dari daya beban dasar listriknya terancam. Mengadopsi tenaga nuklir dinilai pilihan tercepat dan akan membuat biaya listrik lebih terjangkau.
Sumber energi listrik Filipina saat ini adalah sekitar 50% berasal dari batu bara, di mana 90% di antaranya diimpor terutama dari Indonesia. Sekitar 20% berasal dari Ladang Gas Malampaya di Laut Filipina Barat yang kian menipis.
Menurut Direktur Department of Science and Technology-Philippine Nuclear Research Institute (DOS, T-PNRI) Carlo Arcilla, memasukkan tenaga nuklir ke dalam bauran energi negara akan bermanfaat bagi konsumen karena akan menurunkan tarif listrik yang “mahal” dan menyediakan sumber tenaga listrik yang stabil.
“Kami sangat membutuhkan nuklir sebagai sumber tenaga beban dasar, tetapi itu hanya dapat terjadi mungkin dalam empat atau lima tahun ke depan,”kata Arcilla mengutip Asian Power.
Ia melanjutkan, biaya listrik dari nuklir adalah salah satu yang termurah. Jika meningkatkan bagian nuklir dalam bauran energi, itu akan menurunkan rata-ratanya. Kami tidak ingin mengganti semuanya dengan nuklir, hanya di beban dasar.
Membangun PLTN juga didukung Mantan Presiden Rodrigo Duterte yang menandatangani perintah eksekutif, yang menghasilkan apa yang kami sebut Posisi Nasional untuk Program Energi Nuklir. Dengan adanya ini seperti memberi tahu dunia bahwa Filipina sedang mempertimbangkan nuklir sebagai bagian dari bauran energi. Presiden Petahana Ferdinand Marcos, Jr. dalam Pidato Kenegaraan pertamanya menyebutkan bauran itu. Dia mengatakan kita tidak boleh mengabaikan nuklir, karena nuklir berbiaya rendah dan merupakan sumber energi bersih terbesar.
Filipina telah membangun PLTN Bataan yang sudah selesai seluruhnya, tetapi tidak pernah digunakan. Korea Selatan menwarkan kerja sama rehablitasi dan pengoperasian PLTN yang serpa dengan Bataan.
“Mereka (Korsel) memiliki model persis seperti Bataan, dan mereka dapat merehabilitasinya dalam waktu empat sampai lima tahun. Tapi itu harus menjadi kesepakatan pemerintah-ke-pemerintah.
PLTN Bataan memiliki reaktor modular kecil yang berkapasitas mulai dari 300 megawatt. Bataan dapat menampung tiga atau empat pembangkit listrik tenaga nuklir lagi.