Begini Parameter Pengujian Kualitas Batu Bara

Begini Parameter Pengujian Kualitas Batu Bara

 

Listrik Indonesia | Komoditas batu bara yang menjadi vital untuk menunjang kebutuhan industri wajib diketahui jenis-jenisnya. Selain itu, analisis dan proses pengujian kualitas batu bara juga penting agar dapat menjadi parameter nilai dan kualitasnya.

Batu bara terkenal sebagai bahan tambang yang berasal dari sedimen bahan organik tumbuhan yang terkubur dan membusuk lama. Pembentukan bahan tambang ini telah melalui berbagai proses pembusukan dan membentuk kadar karbon yang tinggi. Tidak heran jika bahan tambang satu ini bernilai sekali. Mengutip artikel Sucofindo di laman resminya adapun parameter uji kualitas batu bara sebagai berikut:

Jenis-jenis dan Kualitas Batu bara

.Variasi jenis-jenis batu bara dipengaruhi oleh tingkat proses pembentukan, derajat serta kualitasnya. Ada 5 jenis batu bara yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Gambut

Jenis batu bara yang masih berada pada fase awal pembentukan batu bara. Endapannya yang masih memperlihatkan bahan dasarnya yaitu tumbuh-tumbuhan menjadikan jenis ini bernilai paling rendah. Karena kadar air masih di atas 75% dan nilai karbon yang rendah.

2. Lignite atau Batu bara Muda

Lignite atau batu bara muda menjadi jenis batu bara yang kedua. Endapan satu ini juga masih bernilai rendah dan kadar karbon yang minim. Alasannya karena kadar air masih tinggi sehingga energi panas yang dikeluarkan masih rendah. Namun, masih dapat digunakan untuk sumber energi.

3. Sub Bituminus

Jenis batu bara yang sudah berwarna kehitam-hitaman dan mengandung lilin. Cukup untuk digunakan sebagai bahan bakar dan pembakaran. Namun, kandungan karbon masih rendah karena kandungan air yang tinggi.

4. Bituminus

Memiliki ciri-ciri yang padat, hitam, brittle dan berbentuk bongkahan prismatic membuat jenis batu bara satu ini berguna untuk kebutuhan industri. Misal, untuk kebutuhan transportasi karena kandungan karbon hingga 86%.

5. Antrasit

Jenis batu bara yang paling tinggi tingkatannya adalah antrasit, yang mana memiliki unsur karbon sampai 98%. Ciri-ciri fisiknya adalah berwarna hitam, mengkilap dan keras. Digunakan untuk industri yang membutuhkan temperatur tinggi pada pembakarannya.

Analisis Pengujian Batu bara

Menguji kualitas batu bara wajib terdapat proses yang bernama analisis pengujian batu bara. Terdapat 3 proses analisis pengujian batu bara yang dapat Anda ketahui, yaitu analisis pendekatan/proksimat, analisis elementer/ultimat dan analisis lainnya.

Pertama, analisis pendekatan bertujuan untuk menentukan kadar kelembapan air di dalam batu bara. Kedua, analisis elementer dilakukan untuk menentukan kadar karbon, hydrogen, oksigen, sulfur dan nitrogen di dalam batu bara.

Biasanya, analisis ini dilakukan oleh alat khusus yang tersambung dengan komputer. Analisis pengujian terakhir yaitu bertujuan untuk menentukan nilai kalor, total sulfur dan kandungan abu di dalam batu bara.

Parameter Kualitas dari Batu bara

Ketika ingin mengetahui parameter kualitas dari batu bara, Anda dapat melihatnya ketika proses pembakaran pada batu bara. Nanti Anda dapat melihat apakah analisis tersebut masuk ke pendekatan proksimat atau ultima.

Anda juga wajib mengetahui bahwa pengujian parameter kualitas ini dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah bersertifikasi baik.

Pengujian fisik batu bara berfungsi untuk mengukur kualitas dan kegunaan dari batu bara itu sendiri. Terdapat 5 parameter kualitas dari batu bara yang patut Anda ketahui, yaitu:

  1. Kadar Air Lembap (IM)
  2. Kadar Abu (ash)
  3. Zat Terbang (VM)
  4. Karbon Tetap (FC)
  5. Nilai Kalor (CV)

Maka dari itu, pengujian dan analisis kualitas batu bara sangat penting untuk dilakukan. Tujuannya agar dapat mengetahui nilai dan fungsi dari batu bara itu sendiri.

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index