Listrik Indonesia | Dalam rangka Dies Natalis Institut Teknologi PLN (ITPLN) ke-25 menggelar seminar bisnis dan industri guna meningkatkan keterkarikan Civitas Akademika ITPLN menjadi enterpreneurship industri energi.
Seminar Bisnis dan Industri bertajuk “Net Zero Emission Sebah Keniscayaan Tantangan Sekaligus Pelung Bisnis di Era Transisi Energi” dengan menadirkan para pembicara Prfesional diantarannya Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara, Executive Vice President RKO PT PLN (Persero), Ir. Harlen, dan Dosen Bisnis Energi ITPLN, Dr. Tri Wahyu Adi. Seminar ini juga dimoderatori oleh Dosen Bisnis Energi S1 ITPLN, Dr. Eri Prabowo.
Acara ini dibuka oleh Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa dalam sambutannya. Ia mengatakan, bahwa Indonesia mempunyai komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060. PLN adalah bagian terbesar dalam menyongsong NZE dan ITPLN bagian di dalamnya.
Dalam mencapai NZE ada spekulasi untuk membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan secara masif. Di sisi lain, apakah harga produksinya bisa terjangkau. Maka perlu langkah yang cerdas dalam menghadapi era transisi energi ini.
“Dengan adanya seminar ini dari para pembicara yang expert membuka pemikiran kita menjadi bagian era transisi energi,”ujar Prof Iwa dalam sambutannya, di ITPLN. Rabu, (29/3/2023).
Dalam seminar tersebut, Executive Vice President RKO PT PLN (Persero), Ir. Harlen menyebut, untuk menuju NZE 2060 PT PLN telah membuat strategi atau langkah-langkahnya. Di mana upaya penurunan emisi dengan melakukan Co-firing biomassa PLTU di 52 lokasi sampai dengan tahun 2025, penambahan pembangkit EBT sebesar 20,9 GW, pengurangan rencana pembangunan PLTU baru dengan total kapasitas 14,2 GW, dan pembangunan pembangkit gas dengan total kapasitas 5,8 GW.
Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara mengatakan, saat ini PT PLN Energi Primer Indonesia telah menjadi perusahaan energi primer terintegrasi nomor wahid se-Asia Tenggara dengan melayani pasokan energi 40 GW.
“Peran PLN Energi Primer Indonesia dalam transisi energi menuju NZE yakni mendukung konversi PLTD, mendorong penggunaan biomassa untuk Co-firing PLTU dan mengamankan pasokan gas untuk pembangkit listrik,”ungkapnya.
Sedangkan Dosen Bisnis Energi ITPLN, Dr. Tri Wahyu Adi membahas pengembangan energi di era transisi energi. Kata dia, saat ini banyak pengembangan energi alernatif yang ramah lingkungan seperti hidrogen dengan berbagai jenis bahan dasar yang sudah diproduksi bahkan dikomersialisasikan di berbagai negara. Kemudian, nuklir untuk pembangkit listrik bisa menjadi solusi atas kebutuhan daya listrik yang besar.
“Saat ini teenologi nuklir sudah masuk generasi IV yang dinilai aman seperti Small Modular Reactor,”terangnya.
Di sesi terakhir seminar ada sesi tanya jawab kepada para peserta yang hadir baik luring dan daring. Peserta yang mayoritas Mahasiswa ini antusias dalam sesi tanya jawab untuk bisa memperdalam ilmu pengetahuan tentang bisnis dan industri energi.