Listrik Indonesia | Anggota DEN Satya Widya Yudha menjadi salah satu pembicara di acara Eurasian Oil and Gas Forum 2023 yang diselenggarakan secara hybrid dengan tema Experience in The Development of The Natural Gas Vehicles Fuel Market in The ASEAN + Countries.
Satya menyampaikan Indonesia telah menyusun Grand Strategi Nasional sebagai upaya secara makro untuk melakukan transisi penggunaan bahan bakar minyak ke energi baru terbarukan. Salah satunya adalah pengembangan Natural Gas Vehicle atau kendaraan berbahan bakar Compressed Natural Gas.
Kendaraan berbahan bakar Compressed Natural Gas telah menjadi bahan bakar alternatif sektor transportasi darat yang lebih bersih dengan menghasilkan polutan udara yang lebih sedikit daripada kendaraan yang beroperasi dengan bensin.
Dalam beberapa tahun terakhir, tekanan global terhadap penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk kendaraan telah mengharuskan untuk melakukan pencarian dan pemanfaatan terhadap energi alternatif.
"Mengubah bahan bakar bensin menjadi Compressed Natural Gas dapat memberikan alternatif yang lebih baik karena alasan ketersediaannya gas alam. Keuntungan lain dari Compressed Natural Gas tidak hanya sebagai bahan bakar yang lebih murah dibandingkan dengan bensin, tetapi sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak dan memenuhi komitmen dunia pada masalah lingkungan", jelasnya dalam keterangannya mengutip laman den.go.id.
Lulusan Doktor dari Cranfield University ini menyampaikan tantangan dari pengembangan kendaraan Compressed Natural Gas yaitu tekanan Compressed Natural Gas yang lebih besar daripada elpiji, sehingga converter kits Compressed Natural Gas lebih mahal daripada elpiji sehingga break event point produksi kendaraan bensin yang dikonversi ke Compressed Natural Gas lebih lama dibandingkan dengan yang dikonversi ke elpiji.
Namun demikian, untuk pengembangan jangka panjang, Compressed Natural Gas lebih beralasan daripada elpiji. Biaya konversi yang mahal dapat diselesaikan dengan program konversi yang dibiayai pemerintah atau dengan pemberian insentif bagi pemilik kendaraan yang mau mengkonversikan kendaraannya ke Compressed Natural Gas. Insentif bisa berupa insentif fiskal termasuk pajak pemilikan kendaraan dan penyediaan peralatan converter secara gratis.
Presiden Dewan Natural Gas Vehicles Dunia Maria Rosa Baroni menjelaskan kendaraan yang menggunakan Compressed Natural Gas adalah kendaraan yang mulanya menggunakan bensin. Penggunaan sistem bahan bakar ini dinamakan bi-fuel, karena bahan bakar digunakan secara bergantian. Untuk memodifikasi kendaraan yang semula menggunakan bensin menjadi bi-fuel, maka diperlukan komponen tambahan berupa Compressed Natural Gas converter kits.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares menyampaikan dukungannya untuk mengubah kendaraan berbahan bakar bensin menjadi Compressed Natural Gas karena memiliki efek lingkungan yang lebih baik. Ketersediaan jangka panjang dari Compressed Natural Gas juga lebih baik daripada bahan bakar berbasis minyak karena Compressed Natural Gas diperoleh dari ekstraksi gas alam.
Redaktur Pelaksana Majalah Altfuels Argentina Valeria Cuellar Figueroa menambahkan keuntungan lain dari penggunaan bahan bakar Compressed Natural Gas adalah handal saat kondisi lingkungan dingin, bahkan pada cuaca ekstrim di negara-negara yang mengalami musim dingin. Molekul gas Compressed Natural Gas tetap akan mudah menguap dan tercampur dengan oksigen sehingga kualitas campuran bahan bakar dengan udara lebih baik daripada bensin.