Eksplorasi merupakan tahap krusial dalam pengembangan panas bumi. Eksplorasi panas bumi menghadapi kendala-kendala sebagai berikut.
Biaya eksplorasi pengusahaan panas bumi membutuhkan biaya sekitar 24 persen dari total investasi produksi listrik panas bumi. Kemudian eksplorasi panas bumi butuh waktu sekitar 7-10 tahun.
Selain itu, jumlah lembaga keuangan yang memberikan pinjaman juga masih terbatas. Terakhir yaitu terdapat masalah lintas sektoral dalam rencana tata ruang wilayah kerja panas bumi yang berada di hutan konservasi atau bersinggungan dengan kepentingan sektor yang lain.
Berdasarkan data reforminer, total sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 25 gw yang tersebar di sepanjang jalur gunung api aktif (ring of fire) mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Artinya, potensi sumber panas bumi (geothernal) yang dimiliki Indonesia cukup besar. Namun pengembangan panas bumi di Indonesia hingga saat ini masih banyak menemui kendala.
"Kendala yang masih menghambat antara lain lokasi potensi panas bumi yang terletak di hutan konservasi, adanya resistensi masyarakat, permasalahan harga, pendanaan dan proses perizinan yang berhubungan dengan bisnis panas bumi," seperti dikutip dalam ruangguru, Selasa (20/6/2023).