Berbagai perusahaan mulai bergerak untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan percepatan EBT. Salah satunya adalah PT Arkora Hydro. Didirikan di Jakarta pada 2009, PT Arkora Hydro didedikasikan untuk pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air di Indonesia.
"Tujuan pendirian kami adalah untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga air kecil hingga menengah, terutama di daerah terpencil dengan permintaan stabil tetapi pasokan listrik tidak mencukupi. Kami bekerja sama dengan masyarakat untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi kami, mereka, dan Indonesia," seperti dilansir dalam laman resminya, Senin (3/7/2023).
Terdiri dari tim insinyur ahli, tim manajemen yang berpengalaman, Arkora Hydro saat ini mengoperasikan 17,4 MW dan membangun 10MW pembangkit listrik tenaga air di Jawa dan Sulawesi, perusahaan terus memperluas portofolio pembangkit listrik tenaga air di seluruh Indonesia melalui pengembangan dan akuisisi proyek organik.
Per 2019, perusahaan memiliki total 55 MW yang memenuhi syarat untuk Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) PLN untuk pembangkit listrik tenaga air IPP. Portofolio 55 MW di atas terdiri dari beberapa proyek PLTA skala kecil dan menengah. Arkora Hydro bertujuan untuk memiliki 200 MW pembangkit listrik tenaga air di bawah portofolionya pada tahun 2025.
"Dengan fokus pengembangan dan keunggulan operasional kami, Arkora Hydro mengupayakan keberlanjutan di semua aspek bisnis kami: energi yang kami hasilkan, kontribusi yang kami berikan kepada masyarakat lokal, dan pendapatan yang kami hasilkan," lanjut keterangan itu.
Kehadiran PT Arkora Hydro tentunya tidak terlepas dari Aldo Artoko yang kini menjabat sebagai presiden direktur. Dengan berbagai pengalaman di bidang teknik dan konstruksi khususnya manajemen proyek, pada 2009 Aldo melihat peluang bahwa Indonesia masih mengandalkan penggunaan PLTD yang besar di seluruh tanah air.
Penggunaan “bahan bakar berat fosil” di Indonesia merugikan pemerintah sekitar 100 Triliun Rupiah pada tahun 2008. Dengan portofolio Energi Terbarukan Indonesia yang kecil pada tahun 2009, Aldo mendirikan Arkora Hydro dengan tujuan untuk mempercepat dan meningkatkan bauran Energi Terbarukan di Indonesia melalui pengembangan dan pengoperasian -tenaga air sungai di Indonesia dan mudah-mudahan di seluruh dunia.
