Pensiunkan PLTU untuk Percepat Transisi Energi

Pensiunkan PLTU untuk Percepat Transisi Energi

Listrik Indonesia | Pemerintah terus berupaya mencanangkan berbagai program menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Salah satunya adalah mendorong pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengantikan Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU) atau pembangkit fosil.

Direktur Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan, Green RUPTL PLN 2021-2030 sebagai langkah awal Indonesia menuju NZE, beberapa poin penting dari RUPTL tersebut di antaranya adalah target rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2022 dimana akses listrik harus sampai kepada semua masyarakat baik di kota maupun di daerah desa.

Pemerintah juga menghitung dengan sangat cermat bagaimana keseimbangan neraca daya listrik pada setiap sistem koneksi, suplai dan demand listrik harus seimbang sesuai dengan formula 30% daya sebagai reserve margin.

Jisman mengatakan bahwa dalam RUPTL saat ini, pemanfaatan Cofiring PLTU terus didorong dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dan disebutnya tidak ada lagi penambahan pembangkit batubara dalam RUPTL ini, namun pemerintah tetap melanjutkan PLTU yang telah yang telah kontrak atau konstruksi.

"PLTU dibatasi Perpress 112/2022. Saat ini porsinya masih 67 persen, kita akan terus lakukan transisi energi yang kini tengah dibahas dalam program JETP," kata Jisman seperti dikutip, Selasa (18/7/2023).

Just Energy Transition Partnership (JETP) yang disepakati oleh pemimpin negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 lalu rencananya akan memberikan nilai pendanaan sebesar USD 20 milyar atau setara dengan Rp300 triliun guna mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Saat ini, kata Jisman, pihak terkait tengah membahasnya seperti apa langkah kongkretnya. Sebab, untuk mewujdukan NZE pada 2060, Indonesia membutuhkan angka USD 24 miliar pertahun untuk transisi energi.

"Ini menjadi tantangan, negara-negara maju yang mau membantu silahkan, tapi ini kebutuhan kita," ujarnya.

Sambil menunggu hal tersebut, Jisman menyatakan bahwa pihaknya juga tengah menyusun road map sebagai dasar masa pengakhiran PLTU.

"Ada desakan untuk segara dibuatkan roadmapnya, seperti apa menuju transisi enrgi, dan kita akan bicarakan dari para pakar dan elemen masyarakat yang terlibat dalam kelistrikan," ujarnya.

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index