Memanfaatkan Cahaya Matahari demi Indonesia

Memanfaatkan Cahaya Matahari demi Indonesia

 

Listrik Indonesia| Indonesia, dengan anugerah letaknya di sepanjang garis katulistiwa, memiliki harta karun energi matahari yang berlimpah. Sumber energi yang bersih dan tak berbayar bagi semua orang. Sayangnya, potensi energi surya ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, padahal sinar matahari yang diterima tiap hari sungguh melimpah.

Namun, di beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya energi terbarukan semakin meningkat di Indonesia. Energi surya, dengan sinarnya yang tak kenal musim, menawarkan solusi menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Inilah visi besar PT Sumber Energi Surya Nusantara (SESNA), ingin menjadi pemimpin dalam industri energi terbarukan di Indonesia, terutama dalam bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

CEO PT SESNA, Rico Syah Alam, memiliki tujuan mulia untuk memanfaatkan potensi energi matahari ini demi mendukung berbagai aktivitas di Indonesia. Dengan pengetahuan dan pengalamannya, PT SESNA didirikan dengan misi menciptakan instalasi tenaga surya yang sederhana dan mudah diimplementasikan.

Siapa yang menyangka dari desain sederhana itu, PT SESNA akan tumbuh menjadi perusahaan kunci dalam menyediakan solusi listrik di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, SESNA menjadi pengembang proyek energi surya terkemuka di Indonesia, dengan fokus pada investasi, pengembangan, rekayasa, konstruksi, dan layanan operasi serta pemeliharaan.

Pemerintah meluncurkan proyek "The First Regulation of Solar Independent Power Producer (IPP)" pada 2013, untuk mendorong pengembangan PLTS yang mandiri. SESNA berhasil menjadi pelaku utama dalam proyek Solar IPP pertama di Nusa Tenggara Timur pada 2015. Pada 2017, proyek Commercial Operational Date (COD) IPP Surya dengan kapasitas 1 Mega Watt peak (MWp) di Pulau Sumba berhasil diselesaikan.

Tak terhenti di situ, pada 2019, SESNA sukses meluncurkan proyek COD IPP Surya berkapasitas 2 x 1 MWp di Maumere dan Ende. Potensi energi matahari sebagai sumber utama PLTS di Indonesia memang sangat besar. Meskipun demikian, saat ini, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Thailand dalam implementasi PLTS. Namun, perubahan positif terlihat, dan Indonesia mulai mengejar ketertinggalan tersebut, menjadi pasar nomor satu setelah terjadi peningkatan yang signifikan.

Tetap tidak terpatahkan semangatnya, SESNA terus membuktikan kiprahnya dengan menyajikan solusi energi surya yang inovatif. Mereka berhasil mengembangkan pasar dengan melibatkan sektor swasta dalam skala yang lebih besar. Salah satu prestasi mencolok adalah proyek listrik surya dengan kapasitas 200 MWp di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tenggara.

"Proyek besar ini menjadi tonggak pertama bagi kami dan masih banyak lagi proyek skala besar yang akan kami raih di masa depan," kata Rico.

 

 

 

 

 

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index