PT Indah Kiat Pulp & paper Tbk akan menggunakan 180.000 unit REC PLN, setara dengan 180 GWh energi terbarukan. PT Parkland World Indonesia akan menggunakan 5.000 unit REC, setara dengan 5 GWh, sedangkan PT PZ Cussons Indonesia akan menggunakan 15.000 unit REC PLN, setara dengan 15 GWh.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menjelaskan bahwa REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN yang memberikan peluang bagi pelanggan untuk berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi. Selain itu, hal ini juga memudahkan pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) secara internasional.
"Dengan REC, para pelanggan dapat turut berpartisipasi dalam menurunkan emisi dan beralih dari energi yang tidak ramah lingkungan ke energi yang ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk menyediakan energi bersih (listrik hijau) guna mendukung terciptanya industri yang ramah lingkungan di Indonesia," jelas Darmawan.
Darmawan juga menambahkan bahwa REC merupakan produk PLN yang ditawarkan kepada masyarakat dan perusahaan yang mendukung penggunaan energi bersih. Langkah ini merupakan upaya mencapai target pengurangan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
"Harapannya dengan penandatanganan ini, semakin banyak perusahaan yang menggunakan REC PLN. Hal ini dilakukan untuk mencapai misi besar pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," tambah Darmawan.
REC PLN merupakan hasil kerja sama antara PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang juga merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan.
REC PLN menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berbasis di California, Amerika Serikat, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, sertifikat tersebut tidak dapat dibeli atau dijual kepada pihak lain. Seluruh prosesnya telah diverifikasi dan memenuhi standar internasional.
