Acara panel diskusi dengan judul "Mencari Bentuk Energi Ramah Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan: Komitmen Nasional Terhadap Perubahan Iklim" ini turut dihadiri oleh beberapa narasumber lainnya, seperti Widhyawan Prawiraatmadja (SBM ITB), Cyril Noerhadi (Sovereign Wealth Fund Indonesia), dan Verania Andria (UNDP). Acara ini juga dihadiri langsung oleh Ketua ADPMET, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam penyampaian materinya, Herman Darnel mengangkat tema "Dari Paris Hingga Sabang dan Merauke: Implementasi Komitmen Global Indonesia di Tingkat Provinsi." Menurut Herman, National Determination Contribution (NDC) nantinya dapat disesuaikan dengan kondisi masa depan. "Fokus utama yang harus dijaga adalah menjaga dan memprioritaskan ketahanan energi sambil memaksimalkan transisi energi," ungkap Herman.
Menurut Herman, peran migas dalam transisi energi tetaplah penting ke depannya. "Migas memiliki peran dalam memastikan ketahanan energi melalui penggunaan gas, sementara energi baru dan terbarukan mulai diperkenalkan. Jika kita masih merencanakan pembangunan pembangkit fosil, kita juga harus mendukung pembangunan pembangkit energi baru terbarukan. Yang kurang bijak adalah jika kita tetap membangun pembangkit fosil tanpa memanfaatkan sumber energi matahari," jelasnya.
Pada akhir presentasinya, Herman menekankan pentingnya keberlanjutan di daerah-daerah yang menghasilkan migas dan energi terbarukan, termasuk prinsip penghematan lahan, penghematan bahan baku, dan efisiensi energi dalam semua aktivitas.
