Listrik Indonesia | BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID adalah pemain utama dalam dunia tambang, khususnya di kawasan ASEAN. Mereka telah mendapat mandat dari Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Tanah Air. Chief Financial Officer (CFO) MIND ID, Akhmad Fazri, mengungkapkan tiga mandat penting yang diberikan pemerintah kepada perusahaan ini: pengelolaan sumber daya mineral, hilirisasi mineral, dan menjadi pemimpin pasar global dalam bisnis pertambangan.
MIND ID saat ini mengelola beragam mineral penting, termasuk emas, nikel, bauksit, aluminium, tembaga, timah, dan batu bara. Mereka beroperasi di 17 provinsi di Indonesia dan menduduki peringkat utama dalam beberapa kategori produksi mineral di dunia.
Salah satu fokus MIND ID adalah mengamankan pasokan lithium, yang merupakan bahan penting dalam pengembangan teknologi energi bersih. Mereka juga bertekad mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2030 dengan mengembangkan teknologi ramah lingkungan di sektor energi.
Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi bahwa komoditas seperti tembaga akan berkontribusi signifikan dalam teknologi energi ramah lingkungan pada tahun 2030. MIND ID juga berupaya mengatasi tantangan dalam penyediaan bahan baku teknologi ramah lingkungan, termasuk cadangan sekunder, dengan membangun aliansi regional di ASEAN.
MIND ID juga berperan dalam dekarbonisasi sektor transportasi melalui inisiatif pengembangan baterai kendaraan listrik. Mereka mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen bisnis berkelanjutan.
Sebagai perusahaan pertambangan berkelanjutan, MIND ID menerapkan prinsip-prinsip pertambangan berkelanjutan dari Dewan Pertambangan dan Logam (ICMM) dan melakukan penilaian kinerja ESG berdasarkan prinsip-prinsip ini.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam pembukaan AIPF 2023 menyambut forum ini sebagai kesempatan untuk memperkuat kerja sama regional dan mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Forum ini memiliki tiga fokus bahasan: infrastruktur hijau dan rantai pasok, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan berkelanjutan dan kreatif.
AIPF 2023 diharapkan akan menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi sektor publik dan swasta di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik, dan menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan tersebut.