Urgensi Asset Management di Sektor Ketenagalistrikan

Urgensi Asset Management di Sektor Ketenagalistrikan

“Tantangan dan Peluang Digitalisasi Asset Management Kelistrikan Pada Era Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060” menjadi tema sentral dari seminar nasional yang digelar MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia) pagi tadi di Jakarta (27/9).

Pada seminar ini, asset management dianggap sebagai satu hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan. Asset management itu sendiri dilandasi dari data yang baik dan dikelola dengan baik sehingga dapat diambil keputusan yang baik pula.

Dicontohkan bahwa saat ini PT PLN (Persero) yang telah 78 tahun melistriki jutaan masyarakat Indonesia, saat ini memiliki asset sebesar Rp1.646 triliun. “Dengan asset sebesar itu, jika tidak dilakukan asset management, kemungkinan PLN akan banyak kehilangan,” kata Rektor Institut Teknologi PLN Iwa Garniwa, ketika ditemui ListrikIndonesia.com di sela seminar.

Oleh karenanya, Iwa mengimbau agar ke depan, PLN harus mempersiapkan langkah-langkah yang terkait dengan upaya mempertahankan asset-assetnya. “PLN harus dapat  mengelola assetnya agar bisa long term,” katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Evy Haryadi mengatakan bahwa saat ini tantangan besar yang dihadapi adalah mewujudkan net zero emission di sektor ketenagalistrikan menuju NZE di 2060. 

 

Dengan strategi yang dibangun dari titik temu antara target pengurangan emisi, operasional yang andal, komersial yang sehat bagi perusahaan dan juga keuangan negara, sesuai RUPTL 2021-2030 proporsional EBT akan dibangun sebanyak 51,6 persen dari total kapasitas pembangkit baru. “Sehingga ini dianggap sebagai dokumen paling hijau sepanjang sejarah PLN,” kata Evy yang juga tercatat sebagai Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN Persero.

Ia juga mengungkapkan bahwa implementasi tersebut akan melibatkan digitalisasi industry 4.0 dan menjelang industry 5.0, dimana AI (artificial intelligent) akan turut berperan dalam proses pengambilan keputusan yang berbasis data dan informasi. 

“Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan tersebut direksi PT PLN Persero telah menetapkan dan berkomitmen untuk melakukan implementasi asset management di lingkungan PLN Group dan menjadikan tranformastion PLN yang kedua,” ujarnya. 

Kata Evy, asset management berfokus merealisasikan value dari asset yang dilakukan melalui kegitan terkoordinasi di dalam organisasi PLN yang besar. Selain itu juga mempertimbangkan optimasi terhadap biaya, risiko, dan juga benefit. 

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

Berita Lainnya

Index