Persentase Bauran EBT RI Saat Ini Telah Mencapai 12,8%

Persentase Bauran EBT RI Saat Ini Telah Mencapai 12,8%
capaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga saat ini telah mencapai 12,8% dari target sebesar 23% pada 2025 mendatang

Listrik Indonesia | Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan capaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga saat ini telah mencapai 12,8% dari target sebesar 23% pada 2025 mendatang. Hal tersebut ia ungkapkan pada, Jumat (06/10/2023).

Meskipun ada peningkatan volume produksi EBT, persentase capaian masih tetap rendah, berkisar antara 12,8% hingga 13%. Dia menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata, yang diharapkan akan membantu meningkatkan kontribusi EBT.

"Angkanya masih di angka 12,8% hingga 13%. Jadi persentasenya tidak naik, tapi volumenya naik karena kita nambah terus dari sisi pembangkit dan akan diresmikan sama Presiden yang PLTS yang di Cirata," katanya.

Meskipun demikian, pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Upaya ini diharapkan akan meningkatkan kontribusi EBT dalam sektor energi Indonesia.

"Kita lagi berupaya untuk hal tersebut, nanti ditanya tahun 2025," tambahnya.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto telah menetapkan target untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 dengan mengadopsi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi impor. Perusahaan juga memiliki target untuk mencapai bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dan 24,8% pada tahun 2030. Hal tersebut ia ungkapkan saat menghadiri Seminar Bioenergi Tingkatkan Bauran Green Energy PLN, Kamis (30/6/2022).

"Hingga awal Juni bauran EBT 12,8%. Pembangkit EBT yang telah beroperasi 8,2 Gigawatt (GW) dengan pencapaian COD pada 2022 ini sampai Mei adalah 86 Megawatt (MW)," katanya.

Wiluyo mengungkapkan bahwa dalam kapasitas total sebesar 8,2 GW tersebut, pembangkit yang berbasis biomassa dan biogas hanya menyumbang 135 MW. Dalam rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, terdapat upaya untuk meningkatkan kapasitas EBT hingga 20,9 GW. Di dalam rencana ini, terdapat perencanaan pengembangan bioenergi sebesar 590 MW dan program co-firing yang setara dengan 1,8 GW

Selain langkah-langkah peningkatan kapasitas EBT, salah satu strategi yang digunakan dalam pengembangan EBT adalah memaksimalkan potensi EBT yang ada di daerah setempat. PT PLN (Persero) telah mengambil inisiatif dengan meluncurkan program co-firing, yang bertujuan untuk menggunakan bahan baku EBT sebagai alternatif sebagian dari bahan bakar batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di sekitar area tersebut. Upaya ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya EBT dan mengurangi ketergantungan pada batu bara dalam menghasilkan energi listrik.
 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Energi Terbarukan

Index

Berita Lainnya

Index