Listrik Indonesia | Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa yang juga merupakan Anggota Dewan Enerrgi Nasional (DEN) dari unsur Pemerintah mengatakan bahwa dunia tengah menghadapi triple planetary crisis yang mendorong adanya komitmen global untuk mengatasi, melakukan mitigasi dan menemukan solusi terbaik akibat krisis ini. Hal tersebut disampaikan dalam Opening Ceremony Energy Transition Conferenceand Exhibition (ETCE) 2023 yang digelar di Jakarta, Rabu (18/10).
Indonesia, imbuh Suharso, telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Hal tersebut telah diintegrasikan ke dalam sasaran pembangunan nasional yang senantiasa menjadi acuan dalam rencana kerja pemerintah selama sepuluh tahun terakhir. “Ketahanan energi dan transisi energi adalah dua fokus kunci dalam kebijakan pembangunan sektor energi ke depan. Transisi energi tidakhanya berkenaan dengan transisi energi bersih, tetapi jugadalam hal suplai yang lebih berkeadlian, inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Suharso.
Transisi energi ini, lanjut Suharso, adalah isu krusial yang merupakan bagian dari upaya untuk menghadapi perubahan iklim global. “Kami berharap, strateginya turun sampai tingkat daerah. Jadi, rencana umum energi daerah (RUED) menjadipenting, yang membutuhkankolaborasilintassektor, seluruh pemangku kepentingan dan antar wilayah,” ucap dia.
Suharso juga berharap, transisi energi dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik, serta mendorong pengurangan konsumsi bahan bakar fosil, sehingga dapat mengurangi impor di tengah fluktuasi harga energi global. “Sebagai Anggota DEN, Kementerian PPN/Bappenas memfasilitasi dialog dan kolaborasi antar pihak dan memastikan bahwa kita semua bergerak untuk bersama-sama mengupayakan net zero emission (NZE),” ungkap Suharso.
Menutup sambutan, Suharso juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi yang secara nyata telah mengimplementasikan RUED dan berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT), serta mengurangi emisi karbon.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sebagai salah satu Anggota DEN dari unsur Pemerintah menyampaikan bahwa sejak tahun 2015, Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan upaya penurunan emisi GRK Indonesia juga telah menyampaikan berbagai dokumen wajib kepada Sekretariat UNFCCC.
“Meski telah menyampaikan peningkatan target reduksi emisi GRK melalui Enhanced Nationally Determined Contribution, namun dengan pemahaman seruan sains dan berbagai pertimbangan, Indonesia tengah mengawali penyusunan Second Nationally Determined Contribution (SNDC) yang akan selaras dengan Long Term Strategy Low Carbonand Climate Resilience 2050, dengan visii klim Indonesia untuk mencapa iNZE 2060 atau lebih cepat,” jelas dia.
Dalam SNDC tersebut, perkembangan pada sektor energi diantisipasi bersamaan dengan pengembangan sumber– sumber penurunan emisi GRK baru seperti mangrove, padanglamun, dan peternakan.
Pemerintah, imbuh Siti Nurbaya, juga tengah berupaya untuk penurunan emisi GRK sektor energi, simultan dengan usaha di sektor forest and other land use (FoLU), industri, dan limbah. Sektor energi sendiri terus mendorong penurunan emisi GRK dengan strategi mencapai NZE melalui elektrifikasi, moratorium PLTU, membangun sumber EBT, serta penerapan efisiensi energi.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DEN Herman Darnel Ibrahim yang kerap disapa HDI menambahkan bahwa tantangan transisi energi di Indonesia antara lain penguasaan teknologi terutama kesiapan sistem kelistrikan untuk menerima energi terbarukan yang intermittent, dukungan pendanaan, kesiapan sumber daya manusia, strategi dekarbonisasi dan konsistensi kebijakan dan regulasi.
“Transisi energi menjadi perhatian besar dunia dan Indonesia. Bagi DEN, ini adalah sebuah pekerjaan untuk menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang baru menggantikan KEN yang sebelumnya. Draf RPP KEN ini telah diselesaikanoleh DEN, tingga lproses persetujuan oleh DPR RI dan penetapan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Energy Transition Conference and Exhibition (ETCE) 2023 mengusung tema “Collaboration to Realize Energy Transition Towards Net Zero Emission 2060” dan digelar pada tanggal 18 – 20 Oktober 2023 di Hotel Bidakara Jakarta. Acara yang diseleggarakan oleh DEN bekerja sama dengan Majalah Listrik Indonesia ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pameran transisi energi, seminar transisi energi dan Malam Anugerah DEN, serta diharapkan dapat menjadi jembatan antara stakeholder di pusat dan daerah dalam mendukung transisi energi menuju NZE 2060. (*)
