Rektor ITS Beberkan Tiga Strategi Universitas dalam Menopang Pengembangan Energi Bersih

Rektor ITS Beberkan Tiga Strategi Universitas dalam Menopang Pengembangan Energi Bersih
Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng., IPU, A.Eng, menyoroti tiga strategi kunci yang harus diimplementasikan oleh perguruan tinggi untuk mendukung upaya menuju Net Zero Emission. Strategi ini mencakup pengembangan sumber daya manusia, tindakan langsung

Listrik Indonesia | Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng., IPU, A.Eng, menyoroti tiga strategi kunci yang harus diimplementasikan oleh perguruan tinggi untuk mendukung upaya menuju Net Zero Emission. Strategi ini mencakup pengembangan sumber daya manusia, tindakan langsung oleh masing-masing perguruan tinggi, dan kolaborasi penelitian dan inovasi. Hal tersebut ia ungkapkan saat menghadiri acara Energy Transition Conference & Exhibition 2023, Jumat (19/10/2023).

  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Prof. Mochamad Ashari menyoroti pentingnya pengembangan SDM dalam mendukung transisi energi. Dia mencatat bahwa di sektor pendidikan tinggi di Indonesia, terdapat hampir 10 juta mahasiswa dan 315.324 dosen. Mahasiswa ini tersebar di berbagai disiplin ilmu, dengan bidang pendidikan, ekonomi, pertanian, dan teknik menjadi yang paling dominan. Dalam hal jumlah, mahasiswa yang berpotensi berperan dalam program net zero emission mencapai hampir 10 juta. Selain itu, terdapat 42 ribu program studi di seluruh Indonesia, dengan ITS menyumbang 93 program studi dari jumlah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa SDM yang siap mendukung program net zero emission sangat besar, dan pendekatan pertama adalah meningkatkan kesadaran dan memasukkan materi terkait net zero emission ke dalam kurikulum, terutama dalam program-program seperti teknik elektro, teknik mesin, dan teknik kimia.
     
  2. Tindakan Langsung oleh Masing-Masing Perguruan Tinggi: Strategi kedua adalah tindakan langsung yang diambil oleh masing-masing perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi telah membangun pembangkit energi terbarukan di kampus mereka, seperti instalasi Mega PV di ITERA dan panel surya di berbagai bangunan di ITS. Meskipun tindakan ini diakui sebagai langkah positif, Rektor menekankan bahwa upaya ini masih bersifat sporadis dan perlu ada program khusus yang lebih terstruktur.
     
  3. Kolaborasi Penelitian dan Inovasi: Strategi ketiga yang disoroti adalah kolaborasi dalam penelitian dan inovasi terkait energi dan penurunan emisi. Rektor menegaskan bahwa riset di perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan ini. Ia mencatat bahwa ITS telah mendorong riset dalam berbagai sektor, termasuk energi, dan menunjukkan bahwa berbagai perguruan tinggi memiliki karakteristik unik yang mendukung penurunan emisi. Dalam konteks ini, ITS menonjol dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), terutama dalam bidang kemiskinan (SDG 1), industri (SDG 9), dan energi (SDG 7). Hal ini menggambarkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung upaya penurunan emisi dan transisi energi.
     

Prof. Mochamad Ashari berharap bahwa dengan mengimplementasikan strategi ini, universitas-universitas di seluruh Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#EBT

Index

Berita Lainnya

Index