Listrik Indonesia | PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merencanakan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 100 megawatt (MW), yang diharapkan selesai pembangunannya antara tahun 2026 atau awal 2027. Peningkatan kapasitas ini akan mencakup tiga lokasi pembangkit yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat.
"Dalam konteks Jawa Barat, ketiga lokasi ini akan memiliki total kapasitas 886 MW. Tahun ini, kami akan menambah kapasitas sebesar 15 MW dengan pembangkit listrik binary power plant di Salak, sehingga total mencapai 900 MW. Dalam dua tahun ke depan, kami berencana menambah sekitar 100 MW lagi dari ketiga lokasi tersebut," kata Direktur Utama Barito Renewables Energy, Hendra Soetjipto Tan, dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Dengan peningkatan ini, kapasitas produksi PLTP Barito Renewables Energy diharapkan mencapai kisaran 1.000 hingga 1.050 MW pada tahun 2026 atau awal 2027. "Kami akan mencapainya melalui upaya efisiensi dan penelusuran sumber-sumber cadangan geotermal baru di lokasi tersebut," tambah Hendra dalam sesi diskusi mengenai Investasi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi.
Hendra juga menyampaikan bahwa setiap kegiatan pengeboran panas bumi memerlukan biaya sekitar US$ 5 juta. Keberhasilan Barito Renewables Energy dalam pengeboran panas bumi disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia dengan tingkat keberhasilan mencapai 91%. Sementara itu, rata-rata perusahaan geotermal baru memiliki tingkat keberhasilan sekitar 10-20%.
"Ini adalah risiko yang tidak semua bank pahami, terutama dalam operasi geotermal, khususnya dalam pengeboran. Kesalahan dalam menentukan titik pengeboran bisa berakibat hilangnya investasi," tambah Hendra.
Menurut prospektus perusahaan, Barito Renewable Energy saat ini memiliki dua unit PLTP di Wayang Windu dengan total kapasitas 230,5 MW. Selanjutnya, dari operasi pembangkitan listrik tenaga panas bumi di Salak, terdapat enam unit dengan total kapasitas 381 MW. Terakhir, di operasi pembangkitan listrik tenaga panas bumi di Darajat, terdapat tiga unit dengan total kapasitas 274,5 MW.
Selain pembangkitan listrik tenaga panas bumi, wilayah operasi Darajat dan Salak juga memiliki kapasitas penjualan uap, masing-masing sebesar 55 MW dan 180 MW. Berdasarkan prospektus yang sama, perseroan juga telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meningkatkan kapasitas PLTP di Sukabumi, Bogor, dari 337 MW menjadi 495 MW.***