Listrik Indonesia | Kelompok mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) merancang sebuah fasilitas laboratorium hemat energi yang berkelanjutan yang diberi nama Cairo Laboratory Facility. Rancangan tersebut membawa tim mahasiswa FTUI meraih kemenangan dalam kompetisi American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE) Shetty Family Foundation Net Zero Energy Design Competition 2023, pada Mei hingga Agustus lalu.
Salah satu anggota tim mahasiswa FTUI, Hana Nabila mengatakan untuk mencapai tujuan Net Zero Emission and Energy dalam rancangan fasilitas laboratorium ini, berbagai faktor telah diperhitungkan.
“Untuk mencapai Net Zero Emission and Energy pada rancangan fasilitas laboratorium ini, ada beberapa faktor yang kami masukkan. Mulai dari mengurangi penggunaan energi, memaksimalkan sumber energi terbarukan, desain lanskap, mengembangkan fasad fungsional, mengoptimalkan sistem HVAC, dan menganalisis siklus hidup dari sistem bangunan dan material,” katanya.
Melalui faktor-faktor ini, akan terwujud fasilitas bangunan yang sangat efisien dalam penggunaan energi, sehat, aman, nyaman, dan fleksibel.
Dari beberapa faktor tersebut, akan tercapai fasilitas bangunan yang efisien akan energi, sehat, selamat, nyaman, dan fleksibel,” tambahnya.
Bersama dengan Hana, tim terdiri atas Hayfa Farhah, Muhammad Adtar, Revaldy Putra Agatha, Yoel Pormando, dan Zalfa Salsabila.
Salah satu dosen Departemen Arsitektur yang membimbing tim mahasiswa FTUI, Dr.-Ing Ova Candra Dewi, S.T., M.Sc. mengungkapkan bahwa Cairo Laboratory Facility memiliki keunggulan dalam penerapan konsep hemat energi.
“Keunggulan yang ditonjolkan dari Cairo Laboratory Facility yang menggunakan konsep hemat energi di sini, yaitu penggunaan fasad performatif, menerapkan preservasi energi berupa emisi karbon yang rendah, LED dan pencahayaan, water harvesting and recycling, serta penerapan konservasi energi berupa solar harvesting.” ungkapnya.
Rancangan ini mewujudkan visi sebuah bangunan ramah lingkungan yang efisien dalam penggunaan energi dan berkelanjutan, selain itu, rancangan tersebut juga menjadi bukti kolaborasi dari ilmu interdisiplin dalam menciptakan bangunan ini.
“Keunggulan ini menjadi bukti bahwa Cairo Laboratory Facility yang dirancang dari kolaborasi ilmu interdisiplin ini bertujuan untuk menjadikan bangunan hijau yang hemat energi dan berkelanjutan,” katanya.
Dosen FTUI lainnya yang juga ikut membimbing adalah Dr. Miktha Farid Alkadri S.Ars., M.Ars., Prof. Ir. Nasruddin, M.Eng., dan Ardiyansyah, S.T., M.Eng., Ph.D.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., menjelaskan bahwa kolaborasi lintas disiplin yang dilakukan oleh para mahasiswa telah memupuk semangat kerja sama dalam mewujudkan ide-ide mereka untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan ini.
Ide-ide desain yang mendukung efisiensi energi seperti ini bisa menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut, juga sebagai inspirasi bagi para insinyur masa depan di Indonesia.
Saat ini, perhatian terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan telah menjadi suatu hal yang esensial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan berbagai fasilitas. Salah satu jenis fasilitas yang membutuhkan suplai energi dalam jumlah besar adalah laboratorium.
Kompetisi ASHRAE Shetty Family Foundation Net Zero Energy Design Competition bertujuan untuk mendorong inovasi dalam desain bangunan yang berkelanjutan. Kompetisi ini terbuka bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana dan mewajibkan pembentukan tim lintas disiplin ilmu, dengan bimbingan dari dosen yang diperlukan untuk bekerja sama secara efektif dalam merancang aspek arsitektur, mekanikal, dan elektrikal bangunan.