Listrik Indonesia | Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, telah menegaskan bahwa langkah transisi energi menuju sumber daya terbarukan merupakan upaya bersama yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha. Transisi ini dari energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan (EBT) membawa konsekuensi besar terhadap kebutuhan anggaran fiskal dan investasi yang signifikan. Investasi tersebut melibatkan berbagai aspek, mulai dari pembangunan pembangkit, infrastruktur transmisi, hingga jalur distribusi menuju pusat permintaan.
Sri Mulyani menyoroti bahwa PLN tidak dapat melaksanakan transisi ini secara mandiri, mengingat adanya dampak signifikan terhadap belanja modal (Capital Expenditure) mereka. Sebagai contoh, beberapa aset perusahaan mungkin harus dipensiunkan, dan investasi perlu dialokasikan untuk mengembangkan teknologi smart grid dan infrastruktur jaringan distribusi.
Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya strategi fiskal jangka panjang yang luar biasa untuk mencukupi kebutuhan transisi energi di Indonesia. Dalam konteks ini, ia menyatakan bahwa kolaborasi antara Pemerintah dengan dunia usaha, ditambah dengan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dapat memainkan peran kunci dalam memfasilitasi upaya-upaya transisi energi.
"Saat ini, kita tidak dapat lagi membahas industri hijau tanpa menjaga kebersihan industri tersebut. Oleh karena itu, semua orang kini mengakui bahwa dalam upaya mewujudkan energi hijau, kita perlu menghijaukan sektor energi itu sendiri. Sebagai contoh, di Amerika, mereka telah mengadopsi Inflation Reduction Act yang bertujuan mengurangi emisi karbon dalam sektor energi, dan hal ini memerlukan investasi yang signifikan," ungkap Sri Mulyani dalam acara CEO Forum. Rabu, 1 November 2023.
Pernyataan Sri Mulyani soal urgensi transisi energi ke sumber daya terbarukan dan kebutuhan bersama dari berbagai sektor untuk mencapai tujuan ini. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha dianggap sebagai solusi yang krusial untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.***
