Shell Menghadirkan Inovasi Terbaru: Cairan Pendinginan Immersi untuk Green Data Center

Shell Menghadirkan Inovasi Terbaru: Cairan Pendinginan Immersi untuk Green Data Center
Acara Peluncuran Produk Baru Shell yang Mendukung Green Data Center

Listrik Indonesia | Shell memperkenalkan produk cairan pendinginan immersi-nya bekerja sama dengan Gigabyte Technology dalam sebuah acara peluncuran bertema"immersion cooling next generation green data center" yang diadakan pada 31 Oktober 2023 di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Indonesia. Ini adalah langkah pertama dalam menjaga komponen komputer tetap dingin dengan cara yang lebih efisien. 

Dalam mendukung pembuatan pusat data hijau dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon, cairan pendinginan immersi Shell adalah pendekatan inovatif yang bertujuan mendukung pertumbuhan pusat data dengan membantu mengurangi penggunaan daya dan air. 

Arie Satyanggoro, Wakil Presiden Pemasaran PT Shell Indonesia, mengatakan, "Cairan pendinginan immersi Shell dibuat dari gas alam menggunakan teknologi gas-to-liquid (GTL) yang telah dikembangkan selama lebih dari 40 tahun. Shell berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis pendinginan pusat datanya di Indonesia dengan menyediakan solusi inovatif yang meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keberlanjutan di pusat data. 

Upaya menciptakan solusi berkelanjutan ini sejalan dengan strategi Powering Progress kami secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju emisi net-zero. Keberadaan teknologi ini akan secara signifikan mendukung industri teknologi yang terus tumbuh seperti pusat data yang merupakan fasilitas berintensitas energi." 

Cairan pendinginan immersi Shell yang digunakan bersama dengan tangki immersi seperti yang disediakan oleh Gigabyte dapat meningkatkan efisiensi energi dan menghemat biaya operasional. 

Dibandingkan dengan metode pendinginan konvensional, teknologi pendinginan immersi dapat meningkatkan kinerja CPU (unit pemrosesan pusat) hingga 40% dan mengurangi konsumsi listrik hingga 48%, yang berdampak pada emisi karbon yang lebih rendah. 

Acara peluncuran juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, yang memberikan dukungannya untuk menciptakan standar kompetensi di bidang pusat data hijau sebagai perwujudan keseriusan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

 "Kementerian Ketenagakerjaan siap berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan pegawai negeri yang kompeten di bidang pusat data hijau," kata Afriansyah Noor. 



Saat ini, pasar pusat data Indonesia terus meningkat, baik dalam permintaan peningkatan volume permintaan maupun kualitas layanan dari pelanggan seiring dengan pertumbuhan gaya hidup digital, bangunan, dan industri pintar dengan kendali jarak jauh berbasis internet. 

Didukung oleh data dari Data Center Indonesia, permintaan volume diperkirakan akan tumbuh dari US$ 2.06 miliar pada tahun 2023 menjadi US$ 3.98 miliar pada tahun 2028, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14.09% selama periode perkiraan 2023-2028. Untuk informasi lebih lanjut mengenai dukungan Shell di industri teknologi dan pusat data, kunjungi shell.com/immersion.***

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Energy

Index

Berita Lainnya

Index