PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Memiliki Kapasitas 191 Ton

PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Memiliki Kapasitas 191 Ton
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meresmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant PLN.

Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meresmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant PLN yang berlokasi di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023).

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, Darmawan Prasodjo mengungkapkan Unit Green Hydrogen yang baru memiliki kapasitas produksi hidrogen yang lebih besar dibandingkan yang sebelumnya diresmikan pada bulan lalu. 

“Nah kalo dulu, kapasitasnya 51 ton dengan yg bisa acces capacity sekitar 41-43 ton, kita bisa meningkatkan menjadi 191 ton dengan ada yang bisa acces capacity 124 ton, artinya, tadinya hanya 150 mobil hydrogen bisa meningkat menjadi 424,” ungkapnya.

Darmawan juga menyampaikan bahwa upaya ini merupakan hasil dari kerja sama antara berbagai pihak yang terkait.

“Tadi sudah dipaparkan oleh pak Edwin, matur sembah nuwun pak Hartarto sudah mengelola agenda besar ini, kemudian juga diikuti dari direktur pembangkitan pak Adi Lumakso, kemudian ada Indonesia Nusantara Power, artinya apa? ini ada bu ani, artinya PLN atas arahan dari pak menteri ESDM, dari dirjen EBTKE, Dirjen Listrik menjadi kompak.” ujarnya.

Salah satu poin penting yang diungkapkan dalam peresmian ini adalah PLN bekerja sama dengan BRIN berencana untuk membangun pilot project ekosistem base transportation.

Pilot project ekosistem base transportation akan dibangun di berbagai lokasi, namun lokasi pertama yang akan dibangun berlokasi di Senayan.

“Nah tentu saja tadi sudah ada paparannya, pertama akan dibangun di senayan, tapi juga akan dibangun green hydrogen refueling station di berbagai lokasi, sehingga nanti bisa dibangun ekosistem transport yang berbasis pada green hydrogen,” katanya. 

Darmawan menjelaskan bahwa biaya penggunaan hidrogen hijau lebih rendah dibandingkan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) 

“Pertama, berapa sih biayanya? kalo menggunakan green hydrogen yang berbasis pada acces capacity, biayanya hanya ? nya dibanding BBM biasa. kalau menggunakan green hydrogen dengan kapeks yang baru, berkurangnya sekitarnya 35%, jadi ini luar biasa,” jelasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLN

Index

Berita Lainnya

Index