Listrik Indonesia | Dalam upaya mewujudkan pembangunan PLTN berbasis teknologi Molten Salt Reactor, PT ThorCon Power Indonesia berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) meresmikan “ThorCon-ITB Molten Salt Lab” yang merupakan laboratorium pemurnian bahan bakar nuklir pertama di Asia yang berlokasi di Workshop PT ANK, Kawasan Industri De Prima Terra, Tegalluar Bandung. Laboratorium yang berdiri di atas dua (2) kontainer ini merupakan hasil desain serta pengembangan bersama dengan PT AIMTOP Indo Nuansa Kimia. Fokus utama laboratorium ini adalah penelitian mengenai Molten Fuel Salt sebagai bahan bakar reaktor ThorCon TMSR500.
Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi mengungkapkan bahwa “Sebagai Laboratorium pertama di Asia, “ThorCon-ITB Molten Fuel Salt Lab” bisa menjadi embrio yang menjanjikan bagi potensi pengembangan pabrik bahan bakar nuklir di Indonesia. Karena saat ini ThorCon memiliki 2 pilar dimana pilar pertama merupakan desain hingga konstruksi yang ditargetkan PLTN dapat dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 2027, apabila sudah mendapatkan payung hukum dari pemerintah. Kemudian pilar yang kedua adalah bahan bakar. Yang mana nantinya antara konstruksi dan bahan bakar akan bertemu di tahun 2028.”
PT ThorCon Power Indonesia juga berkomitmen untuk menjadikan “ThorCon-ITB Molten Fuel Salt Lab” sebagai aset berkelanjutan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang energi nuklir di Indonesia. Dalam upaya tersebut, setelah beroperasi selama 5 tahun, target dari Laboratorium ini adalah membuat pilot plant dan diharapkan nantinya akan dibangun pada komplek ITB Jatinangor yang kemudian akan dihibahkan kepada ITB sesuai yang tertera pada perjanjian.
Sambutan juga diberikan dari Ketua LPPM ITB, Yuli Setyo Indartono yang mengatakan bahwa “Upaya yang dilakukan oleh PT ThorCon Power Indonesia patut untuk diapresiasi yakni bekerjasama dengan Institut Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu lembaga riset agar masyarakat Indonesia dapat menguasai suatu jenis teknologi. Tentu hal ini dapat meningkatkan kapasitas diri baik bagi para dosen maupun mahasiswa. Yang terpenting adalah adanya pembangunan kemampuan penguasaan teknologi bagi bangsa Indonesia sehingga kita tidak bergantung kepada negara lain atau dengan kata lain hal ini bisa membangun kemandirian teknologi untuk bangsa Indonesia kedepannya”.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT AIMTOP Indo Nuansa Kimia, Setyo Yanus Sasongko juga memberikan sambutannya menyampaikan bahwa “Apa yang sedang dikembangkan oleh PT ThorCon Power bersama dengan ITB sesuai dengan salah satu visi kami yakni ingin mengembangkan teknologi. Dan kami sangat berterima kasih kepada ThorCon Power yang terus memberikan support sehingga kami bisa terlibat dalam kegiatan ini.”
Tidak hanya menjadi saksi sejarah, namun para tamu undangan yang hadir berkesempatan untuk meninjau secara langsung kondisi di dalam laboratorium. Selain itu, mereka juga mendapatkan penjelasan mendalam mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan mulai dari instrumen- instrumen utama untuk pelaksanaan eksperimen, hingga penjelasan bagaimana kontainer pada laboratorium ini dapat menyaring gas buangan secara efektif sebelum dilepaskan ke lingkungan. Sehingga diharapkan dengan adanya Laboratorium ini akan menjadi pusat keunggulan dalam inovasi dan riset energi nuklir di Indonesia dan memberikan kontribusi nyata dalam persiapan pembangunan energi baru berkelanjutan yang sejalan dengan cita-cita Soekarno menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan pengembangan teknologi nuklir. (*)
