Current Date: Senin, 09 September 2024

PLN Paparkan Langkah Nyata Transisi Energi di COP 28, PLTS Cirata Salah Satunya

PLN Paparkan Langkah Nyata Transisi Energi di COP 28, PLTS Cirata Salah Satunya
Dirut PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan skema ARED sebagai langkah nyata dari PLN untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Listrik Indonesia | Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo menjelaskan skema Accelerating Renewable Energy Development (ARED) sebagai langkah nyata dari PLN untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Hal tersebut ia ungkapkan dalam sesi CEO climate talk yang merupakan salah satu rangkaian acara COP 28 yang digelar di Dubai, Senin (05/12/2023)

PLN telah merancang skema ARED dengan tujuan meningkatkan kapasitas pembangkit energi terbarukan baru hingga 480 GW pada tahun 2060. Sebagai bagian dari rencana transisi perusahaan, 75% dari kapasitas tambahan pada tahun 2040 akan berbasis sumber energi ramah lingkungan (EBT) dan sisanya 25% mengandalkan gas. ARED akan berfungsi sebagai agregator utama PLN untuk mendorong inovasi teknologi lingkungan.

So, Today we are in the process of redesign our national electricity planning again in the new design we add additional capacity 75% of additional capacity is coming from renewable energy 25% is coming from gas,” ungkapnya.

Inovasi ini mencakup dari hulu hingga hilir, terlihat dalam proyek-proyek seperti pembangunan Upper Cisokan Pump Storage berkapasitas 1040 MW dan Floating Solar Power Plant (PLTS) Cirata dengan kapasitas puncak 192 MW di sektor pembangkitan.

Dari segi transmisi, PLN berencana membangun Green Enabling Transmission Line yang didukung oleh teknologi Smart Grid. Green Enabling Transmission Line memainkan peran krusial dalam mendistribusikan listrik dari sumber ebt yang terpisah dan terisolasi ke pusat permintaan di kota-kota besar.

Darmawan optimis Upaya ini adalah jalan keluar untuk mengatasi mismatch beban antar pulau yang mencapai 33 Gigawatt. 

of course we face very serious challenge there is a mismatch between the locations of large scale renewable energy with the epicentrum of demand we need to Design and develop the green enabling transmission Line,” pungkasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#EBT

Index

Berita Lainnya

Index