Menteri ESDM ke Jepang Bahas Proyek PLTA Kayan dan Lapangan Abadi

Menteri ESDM ke Jepang Bahas Proyek PLTA Kayan dan Lapangan Abadi
Bendungan Kayan

Listrik Indonesia | Dalam kunjungannya ke Tokyo, Jepang, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, mengadakan pertemuan dengan Menteri Ministry of Energy, Trade, and Industry (METI) Jepang, Ken Saito. Pembicaraan ini fokus pada kerja sama di sektor energi antara Indonesia dan Jepang, terutama terkait Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Proyek Abadi Liquid Natural Gas (LNG) Masela.

"Untuk proyek PLTA Kayan melibatkan PT Kayan Hidro Energy (KHE) dan Sumitomo, saat ini tahapan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) telah selesai, bersama dengan berbagai izin yang diperlukan seperti izin lokasi, AMDAL, IUPTL Wilayah Usaha, Izin Konstruksi Bendungan, dan perpanjangan IPPKH," ungkap Arifin pada Senin (18/12).

PT KHE sedang mengembangkan empat pembangkit listrik, termasuk PLTS Listrik Desa 0,05 MW yang sudah beroperasi sejak 2020, PLTA Kayan Satu 900 MW (akan beroperasi pada 2025), PLTA Kayan Dua 1.000 MW (akan beroperasi pada 2027), dan PLTA Kayan Tiga 1.200 MW (akan beroperasi pada 2029).

"PT KHE akan memasok listrik ke Desa Long Leju dan Desa Long Peliban di Kabupaten Bulungan serta Kawasan Industri Sangkuriang di Kalimantan Timur," tambahnya.

Sementara itu, mengenai Proyek Abadi Masela, perkembangan terbaru mencakup revisi POD I yang disetujui oleh Menteri ESDM pada 28 November 2023.

"Dengan revisi ini, target operasional dan pengiriman kargo pertama direncanakan pada tahun 2030. Setelah ini, akan dilakukan penyesuaian pada Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKS WK) Masela untuk memasukkan kegiatan CCS sebagai bagian dari operasi minyak bumi. Hasil ekonomi dari revisi POD I akan diperbarui setelah tahap FEED," jelas Arifin.

Proyek Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak tahun 2017. Pada 10 Oktober 2019, terjadi penandatanganan amandemen dan perpanjangan kontrak bagi hasil (PSC) Blok Masela dari awalnya berlaku hingga 15 September 2028 menjadi 15 September 2055.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, dibahas pula kerja sama dalam proyek transisi energi, termasuk pengembangan pembangkit listrik geotermal, manajemen pembangkit berbasis sampah perkotaan, perdagangan karbon, pengolahan mineral penting, serta teknologi semikonduktor.

Arifin juga mendorong perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendirikan pabrik di Indonesia, seperti pabrik kabel listrik dan baterai.

"Kami mengundang perusahaan-perusahaan Jepang untuk membuka pabrik kabel listrik dan baterai di Indonesia. Indonesia memiliki kebijakan hilirisasi mineral dan pabrik pemurnian tembaga yang akan segera beroperasi," ujarnya.

Selain pertemuan dengan METI, pada hari yang sama, Menteri Arifin juga bertemu dengan Wakil Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA), Yamada Junichi. Pertemuan ini membahas perkembangan proyek bersama JICA yang terbagi dalam tiga bidang operasi, yakni keuangan dan investasi, kerjasama teknis, dan bantuan hibah.

Beberapa proyek yang didanai oleh JICA antara lain:

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Peusangan
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Huluhais
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan No.3
Proyek Pengembangan Geotermal Lumut Balai
Proyek Pengembangan Geotermal Tulehu (E/S)
"JICA juga telah melaksanakan kegiatan bantuan hibah pada tahun 2023, yaitu Energy Transition Advisor untuk MEMR dan Proyek Pengembangan Kebijakan Pengembangan Geotermal Jangka Menengah dan Panjang di Indonesia dengan Kementerian ESDM, serta Rencana Induk Pengelolaan Transisi Energi dan Energy Transition Advisor untuk PLN bersama PT PLN (Persero)," ungkap Arifin. Harapannya, JICA juga akan mendukung pembiayaan perluasan jaringan gas kota dengan mekanisme Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mengurangi penggunaan LPG dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri.

Menteri ESDM juga menjalani pertemuan dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta bertemu dengan perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendorong pembiayaan dan investasi yang mendukung transisi energi di Indonesia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Kementerian ESDM

Index

Berita Lainnya

Index