Bertekad Menjadi Kota Hijau, IKN Andalkan Tiga Pembangkit EBT Sekaligus

Bertekad Menjadi Kota Hijau, IKN Andalkan Tiga Pembangkit EBT Sekaligus
Sumber energi utama untuk IKN akan berasal dari pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). (Dok: Otorita IKN)

Listrik Indonesia | Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono mengungkapkan bahwa sumber energi utama untuk IKN akan berasal dari pembangkit listrik ramah lingkungan, khususnya Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain itu, ia juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Hal tersebut ia ungkapkan Pada konferensi dengan wartawan di Kantor Otorita IKN di Jakarta, Senin (29/01/2024).

"Tiga itu yang utama. Tapi kami akan lebih ke arah PLTS," ungkapnya.

Pada Februari 2024, PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menargetkan fase pertama pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 10 megawatt (MW) di IKN Nusantara akan beroperasi. Meskipun Bambang tidak memberikan rincian terperinci mengenai target tersebut, dia menyatakan keyakinannya bahwa rencana tersebut akan berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menyampaikan bahwa PLTS hingga 40 MW di IKN Nusantara diharapkan beroperasi pada Mei 2024. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (27/11/2023).

Diharapkan bahwa pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024, pasokan listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Proyek PLTS dengan kapasitas 50 MW ini juga akan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) 

"Kami memakai baterai sebesar 10 MW," katanya. 

Implementasi BESS juga akan diterapkan di proyek PLTS Bawean dan PLTS Terapung Cirata.

Sementara itu, pembangunan gardu induk di IKN Nusantara sudah mencapai 50%, dengan teknologi gas insulated switchgear (GIS) yang digunakan. Bambang menggarisbawahi pentingnya infrastruktur yang kuat untuk mendukung keberhasilan proyek IKN.

Hasil survei pendapat publik oleh lembaga survei Charta Politika menunjukkan mayoritas responden, sebanyak 35,4%, mendukung kelanjutan dan percepatan pembangunan IKN.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#EBT

Index

Berita Lainnya

Index