Listrik Indonesia | PLN Nusantara Power (PLN NP) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Daerah Trenggalek telah meresmikan Agroforestri Sukorejo di Trenggalek, Jawa Timur pada hari Rabu (07/02/2024)
Kolaborasi ini bertujuan untuk memulihkan kualitas lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan fokus utama pada wilayah Tebing Kepuh.
Sebagai bagian dari upaya penanaman pohon secara serentak di seluruh Indonesia, PLN NP juga turut serta dalam kegiatan tersebut dengan menanam 1000 bibit pohon di Sukorejo.
Agroforestri Sukorejo merupakan destinasi wisata yang dikembangkan di area bekas tambang tanah liat dan tambang batu andesit, dengan luas sekitar 44 hektar.
Selain melakukan penanaman pohon, PLN NP juga berkontribusi dalam pembangunan landscape di Tebing Kepuh dan Embung Kayen. Upaya ini termasuk pemasangan sebanyak 16.500 paving FABA yang diproduksi oleh PLTU Pacitan yang dipasang untuk melengkapi fasilitas di Embung Kayen.
Dengan demikian, melalui kerjasama antara PLN NP, KLHK, dan Pemerintah Daerah Trenggalek, Agroforestri Sukorejo tidak hanya menjadi wujud dari upaya restorasi lingkungan, tetapi juga menjadi potensi untuk pengembangan pariwisata serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebagai informasi tambahan, Penanaman pohon di bekas tambang dilakukan karena beberapa alasan penting:
Restorasi Lingkungan: Bekas tambang seringkali meninggalkan lahan yang terdegradasi, termasuk tanah yang tererosi dan terkikis serta ketersediaan air yang berkurang. Penanaman pohon dapat membantu memulihkan kondisi alamiah tanah, meningkatkan kesuburan, dan mengurangi erosi tanah.
Konservasi Habitat: Tambang sering kali mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi berbagai jenis flora dan fauna. Dengan menanam pohon di area bekas tambang, kita dapat membantu menciptakan kembali habitat bagi berbagai spesies tanaman dan hewan yang mungkin terdampak oleh kegiatan tambang.
Penyerapan Karbon: Pohon-pohon yang ditanam di bekas tambang akan membantu dalam penyerapan karbon di atmosfer melalui proses fotosintesis. Hal ini dapat membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di udara dan membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Dengan melakukan penanaman pohon di bekas tambang, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan serta memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, ekosistem, dan masyarakat setempat.