Pemerintah Dorong Pemanfaatan LNG untuk Industri

Pemerintah Dorong Pemanfaatan LNG untuk Industri

Listrik Indonesia | Pasokan gas pipa dari sejumlah lapangan minyak dan gas bumi (migas) mengalami penurunan, memaksa langkah cerdas dalam memanfaatkan sumber gas bumi lain untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

Defisit pasokan gas pipa di Indonesia bagian barat, yang mencakup Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, dan Jawa bagian barat, menjadi perhatian utama. Penurunan produksi gas dari lapangan migas yang sudah tua memperparah situasi tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengakui adanya defisit pasokan gas di wilayah barat dan pemerintah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur pipa gas untuk mengalirkan pasokan gas berlebih dari Jawa Timur ke wilayah barat.

Meskipun demikian, harga gas yang bersumber dari LNG menjadi perhatian. LNG cenderung lebih mahal dibandingkan gas pipa karena melalui rantai bisnis yang lebih panjang, termasuk proses pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi.

Namun, Arifin menekankan pentingnya mempertimbangkan keamanan energi. Meskipun LNG memiliki harga yang lebih tinggi, penting untuk memastikan pasokan gas yang stabil dan aman bagi industri dalam negeri. Sebagai langkah konkrit, pemerintah berencana menambah pasokan LNG sebanyak 11 kargo dari kilang LNG di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Gas

Index

Berita Lainnya

Index