Dukung Transisi Energi, Adaro Energy Perluas Bisnis EBT

Dukung Transisi Energi, Adaro Energy Perluas Bisnis EBT
PT Adaro beralih ke EBT, karena adanya dorongan untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan keberlanjutan lingkungan, dan mengikuti tren global menuju energi bersih. (Dok: PT Adaro)

Listrik Indonesia | Direktur Utama PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan bahwa Grup Adaro terus menggenjot ekspansi bisnisnya di sektor energi baru terbarukan (EBT), khususnya dalam bidang kelistrikan. Selain fokus pada bisnis batubara, ADARO kini juga melebarkan sayapnya ke EBT untuk mengeksplorasi sumber energi baru dan berkontribusi dalam upaya penghijauan energi. Hal ini diungkapkan pada Rabu (20/03/2024).

"Dari sisi renewable energy, EBT itu sudah lumayan oke. Tapi, jangan salah, teknologinya makin berkembang. Dengan teknologi yang besar bisa lebih ekonomis," ungkapnya.

Djojonegoro menekankan bahwa saat melakukan ekspansi ke sektor energi terbarukan, aspek teknologi menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Grup Adaro juga sedang melihat peluang dalam teknologi penangkapan karbon atau bahkan hidrogen.

"Kami masih melakukan monitoring," katanya.

Djojonegoro menyebutkan bahwa Adaro memiliki lini bisnis Adaro Green yang tengah menggarap beberapa proyek, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk dengan kapasitas 1.375 MW. Proyek ini saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan pembahasan perjanjian pembelian tenaga listrik.

Proyek PLTA tersebut sejalan dengan pembangunan pabrik aluminium Adaro Minerals yang akan memulai produksi pada kuartal IV 2025 dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun.

Selain PLTA, Adaro juga tengah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kalimantan Selatan dengan daya 70 megawatt (MW) dan sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MWh, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kelanis di Kalimantan Tengah yang direncanakan akan meningkatkan daya hingga 7 MW, serta pembangkit hidro.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#EBT

Index

Berita Lainnya

Index