Iran Gempur Israel, Harga Minyak Dunia Mulai Naik!

Iran Gempur Israel, Harga Minyak Dunia Mulai Naik!
Ilustrasi: Ahmad Dwiantoro

Ketegangan antara Israel dan Iran semakin meningkat setelah serangkaian serangan drone dan rudal Iran menyebabkan ledakan di Israel. Peristiwa ini tidak hanya memicu konflik militer, tetapi juga berdampak pada pasar saham, khususnya pada sektor energi yang merasakan sentimen negatif.

Harga minyak dunia telah merespons dengan kenaikan sekitar 1% pada Jumat pekan ini, seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Meskipun demikian, secara mingguan harga minyak mengalami penurunan karena perkiraan International Energy Agency (IEA) tentang pelemahan permintaan minyak dunia dan prospek penurunan suku bunga AS yang lebih lambat.

Berdasarkan laporan Reuters pada Minggu (14/4/2024), harga minyak mentah Brent berjangka naik sebesar US$ 71 sen menjadi US$ 90,45 per barel dan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 64 sen menjadi US$ 85,66 per barel. 

Meskipun terjadi kenaikan harian, harga Brent turun 0,8% dan WTI turun lebih dari 1% dalam satu minggu.

Kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah terus menggerakkan harga minyak mendekati level tertinggi dalam enam bulan. 

Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow menyatakan bahwa fokus utama pasar saat ini adalah apakah Iran akan merespons terhadap serangan Israel. Hal ini menciptakan tekanan lebih lanjut pada harga minyak.

Meskipun demikian, pejabat AS memperkirakan bahwa serangan Iran tidak akan mencukupi untuk menarik Amerika Serikat ke dalam konflik yang lebih besar. Sumber-sumber dari Iran juga mengisyaratkan bahwa tanggapan mereka bertujuan untuk menghindari eskalasi yang lebih luas.

Sementara itu, International Energy Agency (IEA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2024 sebesar 1,2 juta barel per hari (bph). Namun, OPEC tetap optimis dengan proyeksi peningkatan permintaan sebesar 2,25 juta bph pada tahun yang sama.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah terus menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak dunia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#fosil

Index

Berita Lainnya

Index