Listrik Indonesia | Proses pelepasan air limbah nuklir di Fukushima kembali menjadi sorotan ketika Tokyo Electric Power Holdings (Tepco) mengalami kendala pada Rabu lalu. Dilaporkan oleh Japan Times, proses tersebut terhambat oleh pemadaman listrik parsial di lokasi yang bersangkutan.
Menurut pernyataan resmi dari Tepco, pemadaman listrik terjadi pada pukul 10.43 dan terdapat pemadaman pada saluran A. Namun, belum ada penjelasan detail mengenai penyebab dari pemadaman tersebut. Meskipun demikian, Tepco menegaskan bahwa sistem pendinginan reaktor nuklir tetap beroperasi, dan pemadaman listrik tersebut tidak mengakibatkan 'perubahan signifikan' di fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Namun, dampak dari pemadaman listrik parsial tersebut cukup signifikan. Tepco mengonfirmasi bahwa proses penyaringan air melalui Advanced Liquid Processing System (ALPS) juga terpaksa dihentikan. Selain itu, dalam kejadian yang tidak terduga, seorang pekerja mengalami luka saat operasi penggalian dilakukan, meskipun berhasil dievakuasi dengan selamat.
"Kami masih dalam proses menyelidiki rincian lebih lanjut terkait insiden ini. Terlihat ada keterkaitan antara pemadaman listrik dan penghentian operasi ALPS," ujar juru bicara Tepco.
Sebelumnya, Tepco telah mengumumkan niatnya untuk kembali melepaskan air limbah yang mengandung radioaktif tritium dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang telah lumpuh sejak Jumat, 19 April 2024. Pelepasan air limbah ini merupakan tahap pertama dalam tahun 2024 dan diharapkan akan selesai pada putaran pertama hingga tanggal 7 Mei mendatang.
Sebagaimana dilaporkan oleh Channel News Asia pada 28 Maret, Jepang telah memulai proses pembuangan air limbah yang telah diolah sejak 24 Agustus, dengan estimasi bahwa proses ini akan memakan waktu setidaknya 30 hingga 40 tahun. Pelepasan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima pertama kali dimulai pada Agustus 2023, dengan total sekitar 31.200 ton air olahan dilepaskan dalam empat putaran hingga Maret tahun berikutnya.