Kebut Transisi Energi, Menteri ESDM Buka Pintu Kerjasama

Kebut Transisi Energi, Menteri ESDM Buka Pintu Kerjasama
Panel surya.

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, menjadi pembicara kunci dalam International Energy Agency (IEA) Global Summit on People-Centred Clean Energy Transitions di Paris, Perancis. Dalam pertemuan ini, Menteri Arifin menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi dalam mencapai target transisi energi global.

Di sesi pertama bertajuk "Responding to Shifting Labour Dynamics", Menteri Arifin menyampaikan komitmen Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) sambil secara bertahap mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Indonesia juga menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi hingga 43% pada tahun 2030.

"Untuk mencapai target tersebut, kami terbuka untuk berkolaborasi dalam hal transfer teknologi, berbagi pengetahuan, dan pembiayaan hijau. Mempercepat pencapaian target sebelum tahun 2060 berarti membutuhkan lebih banyak upaya untuk memobilisasi sumber daya," kata Menteri Arifin di kantor IEA Paris.

Arifin Tasrif menekankan bahwa transisi menuju energi bersih harus memberikan dampak positif secara sosial-ekonomi dan memastikan akses energi yang terjangkau untuk semua. Untuk mendukung target-target baru dalam Nationally Determined Contribution (NDC), Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk mempercepat transisi energi.

"Untuk mencapai target NDC yang baru dan memaksimalkan dampak sosial dari transisi energi ramah lingkungan kepada masyarakat, khususnya rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah, Pemerintah telah melaksanakan beberapa program untuk mempercepat transisi energi," tambahnya.

Salah satu program yang dijalankan adalah pengembangan infrastruktur energi di seluruh negeri, termasuk pengembangan konverter kit untuk nelayan dan peningkatan sektor pengolahan mineral untuk mendukung industri kendaraan listrik. 

"Pemerintah Indonesia juga melakukan pembangunan sekitar 1 juta jaringan gas kota untuk rumah tangga, dengan target 10 juta jaringan gas kota pada tahun 2030. Juga penyediaan 21 unit biogas komunal untuk akses memasak bersih, penyaluran 2 ribu kompor listrik dan 500 ribu rice cooker pengganti LPG," ujarnya.

Dalam sektor pembangkit listrik, Indonesia telah membangun berbagai jenis pembangkit listrik terbarukan, seperti PLTS hybrid dan diesel serta PLTMH, untuk mendukung elektrifikasi pedesaan.

Menteri Arifin menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia juga memberikan insentif untuk konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik sebagai bagian dari upaya menciptakan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#EBT

Index

Berita Lainnya

Index