Pemerintah Siapkan Pengganti Gas LPG Imbas Tingginya Impor RI

Pemerintah Siapkan Pengganti Gas LPG Imbas Tingginya Impor RI
Gas 3 LPG. (Dok: @megatamajaya97)

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan proyek jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG). Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan menjaga stabilitas devisa negara. Hal tersebut ia ungkapkan saat ditemui di acara Musrenbangnas, JCC Jakarta, Senin (06/05/2024).

"Jargas itu bisa gantiin impor LPG. Kalau nggak kan makanya devisa kita habis semua. Sedangkan kan kita produksi gasnya akan banyak," ungkapnya.

Kementerian ESDM sedang gencar mempercepat pembangunan infrastruktur jargas di dalam negeri, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. 

"Kita juga sedang berupaya kan membangun lagi infrastruktur gas ya. Supaya memang bisa dimanfaatkan. Pak Presiden kan bilang ini jalur utamanya, cabangnya di mana, sama gas juga gitu. Nanti juga bisa jadi Jargas itu," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa gas bumi menjadi salah satu sumber energi kunci dalam mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Rembuk Nasional Transisi Energi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip Kamis (07/03/2024).

Infrastruktur pipa gas yang terintegrasi akan memungkinkan penyaluran gas dari area sumber hingga ke berbagai daerah penerima di seluruh Indonesia. 

"Gas pun akan kita sambungkan, Alhamdulillah memang secara waktu ini pas kita sekarang banyak menemukan gas yang baru, ladang gas yang baru. Jadi gas secara emisi juga jauh lebih baik dibandingkan batu bara," ungkapnya.

Saat ini, sudah terbangun infrastruktur jaringan pipa gas Cisem (Cirebon-Semarang) tahap 1 dengan investasi sebesar Rp 1,13 triliun. Tahap 2 dari proyek ini, yang direncanakan akan selesai pada tahun 2024, membutuhkan investasi sebesar Rp 1,33 triliun, sementara tahap 2025 membutuhkan investasi sebesar Rp 2,01 triliun. 

Program jargas yang berasal dari proyek Cisem dan Dusem (Dumai-Sei Mangkei) diharapkan dapat mengurangi subsidi LPG 3 kg hingga Rp 0,63 triliun per tahun, serta menghemat devisa impor LPG sebesar Rp 1,08 triliun per tahun.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Gas

Index

Berita Lainnya

Index